11 : Konflik

49 14 0
                                    

Tendou POV

    Siang hari itu seperti biasanya aku dan Ushijima pergi berdua untuk menyelidiki Black Warrior. Terlebih lagi sejak kejadian di Babakan Siliwangi itu Kenji melayangkan suatu ancaman kepada Rintarou, tentu saja kami tidak akan tinggal diam begitu saja. "Dengerin gue, lo kalo mau ngomong bisik-bisik ae jangan keras-keras. Kalo mau bersin, lo ngejauh dulu dari gue." Ucap ku. Ushijima hanya mengangguk mengerti dan kemudian kembali mengintip di belakang ku.

"Ngapain lo kesini? Mau gue keroyok?"

"Buktiin kalo lo bukan mata-mata."

Ku tajamkan indra pendengaran ku agar bisa mendengar percakapan antara Kenji dan seseorang yang misterius itu. "Gue ¹engap.." Aku menoleh ke arah Ushijima dan menyenggol lengannya. "Jangan buka masker lo pokoknya, lo fokus ae pake teropong lo itu buat ngintai mereka. Awas ae kalo tumbang, gue capek ngangkat sapi ke mobil." Bisikku.
Engap : Sesek nafas)

"Oh jadi si Rin punya cewek? Siapa? Si Natasha?"

"Jadi kedatangan lo kesini dengan syarat gue mau bebasin ancaman ke cewek lo? Oke, deal."

"Lo sekarang resmi jadi anggota Black Warrior, posisi lo disini sebagai mata-mata RAVEST."

    Mata ku terbelalak ketika mendengar pembicaraan tersebut. Apa maksudnya ini? Ada seorang pengkhianat diantara kami? Tapi siapa orang itu?
Sial.. Sepertinya aku lengah kali ini hingga aku tak menyadari hal ini.

Krek

Aku menoleh panik ke arah Ushijima yang tak sengaja menginjak sampah kaleng, ku tepuk lengannya dengan kencang dan memilih untuk kabur. Aku pun meloncat dari benteng di sebelah markas Black Warrior, disusul oleh Ushijima yang langsung meloncat menuju motornya. "Buruan!" Panggil Ushijima. Aku pun berlari dan kemudian naik ke motornya.

    "Lo jadi ketua bisa gak jangan ceroboh? Lo hampir bikin kita nyaris ketauan!" Aku berdecak kesal kepada Ushijima yang berbuat ceroboh semasa pengintaian tadi, ia hampir saja membuat kami hampir tertangkap basah jika kami tidak langsung kabur dari sana. "Ya maap.. Gue kan gak ngeh disana ada ²cangkang kaleng.." Timpalnya. Aku mendengus kesal mendengar jawabannya tersebut. Ya meskipun kami tak dapat menyelidiki lebih lanjut, namun informasi ini lebih dari sekedar cukup untuk kami beritahu kepada Rintarou.

"Tapi.. Lo kira-kira ngeh gak tadi siapa yang pake hoodie item?"

"Gue gak bisa liat dia secara jelas, tudungnya bener-bener nutupin muka dia."

Kepala ku kini kembali berpikir siapakah sosok pengkhianat tersebut. Ku rasa ia adalah anggota dari salah satu divisi, tak mungkin bukan jika ketua atau wakil ketua divisi yang berkhianat? Secara mereka sudah disumpah dan membuat perjanjian secara langsung dengan Rintarou di hadapan yang lain.

    "Denger, Ushi. Saran gue lebih baik kita adain rapat diskusi yang dihadirin cuman para petinggi RAVEST. Karena kalo kita nyuruh anggota divisi kita buat nyelidikin hal ini, bisa jadi dia salah satu anggota divisi kita." Ujar ku. Terlihat dari kaca spion, Ushijima tengah berpikir dan menimbang-nimbangkan saran ku. "Tapi gimana kalo pengkhianat itu ternyata salah satu dari petinggi RAVEST?" Tanya Ushijima.

Lagi-lagi aku dilanda dilema. Ucapan Ushijima memanglah tidak salah, bisa jadi salah satu diantara kami oara petinggi adalah seorang pengkhianat. "Apa kita ajak ketemuan dulu Pak Ketu ama Waketu?" Ushijima menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju. Buru-buru ku keluarkan ponselku dari jaket dan kemudian mengirim pesan kepada Rintarou dan Terushima untuk mengajak mereka bertemu di tempat tongkrongan kami.

 Buru-buru ku keluarkan ponselku dari jaket dan kemudian mengirim pesan kepada Rintarou dan Terushima untuk mengajak mereka bertemu di tempat tongkrongan kami

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
[✓] Pelangi ¦¦ Suna Rintarou.Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu