Part 26.2 - Something About Plan

75.8K 9.6K 9.1K
                                    

IKLAN DULU. 

Sebagai info, bulan ini di Matchamedia terbit dua buku ini ya : The Devil's Touch dan Dewi Hamerra by You_Zha

Sebagai info, bulan ini di Matchamedia terbit dua buku ini ya : The Devil's Touch dan Dewi Hamerra by You_Zha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat yang berminat, ini bisa dipesan terpisah dengan harga :

The Devil's Touch 130.000 diskon 10% menjadi 117.000

Hamerra 95.000 diskon 10% menjadi 85.500

Thanks

***************************************************************************************

*PATRONESSES (di part 26.1) adalah beberapa lady yang mendapat kehormatan menjadi juri di Almack's. Pada masa regency (Raja George, sebelum Victoria) para debutan yang baru pertama kali muncul ke masyarakat akan berlomba mendapat voucher (tiket masuk) Almack's untuk mendapatkan restu Ratu dan para patronesses. Biasanya hanya anak bangsawan yang bisa mendapat voucher Almack's. Kalau kalian menonton Bridgerton, Daphne di episode 1 itu menghadap Ratu Charlotte di Almack's. Dan para lady yang di sekitar ratu itu patronessesnya.

Sepertinya adat itu nggak berlaku lagi sih di masa Victoria, aku ga dapat literatur yang menyebutkan itu jadi aku nggak berani juga munculin tentang Almack's di sini.

***

Jangan lupa tekan bintang

Jangan lupa komen

Jangan lupa follow akun penulis : Matchamallow

***

"Raphael!" 

Raphael mendongak dengan heran saat melihat neneknya membanting pintu ruang kerjanya dengan tiba-tiba. Entah kenapa neneknya belakangan ini semakin barbar dan tidak mencerminkan seorang Dowager Marchioness keturunan duke. 

"Aku sedikit kesal dengan pendirianmu yang tidak jelas!" semburnya tanpa basa-basi.

"Pendirian?"

Tanpa dipersilakan, neneknya duduk di kursi. "Kemarin kau mengatakan untuk menyuruhku cepat-cepat membawa Kaytlin ke London. Dan pagi ini di hadapan gadis itu kau mengatakan ia belum siap. Sebenarnya apa yang kauinginkan?"  

"Aku hanya belum mendapatkan undangan karena Derek yang biasa mencarikan undangan untukku sedang mengurus hal lain." Raphael beralasan.

"Kalau begitu carikanlah ia undangan sendiri."

"Aku tidak sempat memikirkannya."

Neneknya mendesah lelah dan tersenyum. "Seharusnya kau mengatakan kendalamu sejak awal. Aku yakin jika aku tidak bertanya tentang hal ini, kau tidak akan sempat mencarikannya undangan hingga musim gugur berakhir bahkan hingga musim semi lima tahun ke depan. Baiklah, karena kau tidak sempat, aku akan mengurus hal tersebut," tukasnya penuh pengertian sekaligus sindiran. Suaranya berubah sopan selayaknya seorang lady.

Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang