Part 9.1 - Something About Kindness

77.2K 11.7K 866
                                    

Aku tidak tahu ada aturan semacam itu. Selama ini di desa aku berbicara dengan siapapun entah itu laki-laki atau perempuan. Dan aku juga sering berjalan berdua bersama Peter dan tidak ada yang mempedulikan kami.

Catatan harian Kaytlin de Vere

====================================

"Jadi sekarang kau berubah pikiran mensponsori mereka?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi sekarang kau berubah pikiran mensponsori mereka?"

"Hanya mensponsori adiknya."

Mendengar jawaban Raphael, Derek menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal. "Blackmere, bersikaplah sewajarnya saja padanya,"

"Siapa?"

"Siapa lagi? Tentu saja Miss de Vere yang lebih tua,"

Pengurus rumah tangga datang membawa nampan berisi beberapa surat seakan memberi celah pada Raphael untuk tidak menanggapi pernyataan Derek tadi.

"Apa kau sudah mendapatkan undangan untuk mereka?"

"Undangan itu akan datang secepatnya padamu. Untung saja Henry, sepupu dari Duke of Torrington menyukaiku padahal aku sering mencuranginya saat bermain kartu."

"Bagus kalau begitu," sahut Raphael dengan datar, kontras dengan apa yang ia ucapkan.

"Jadi berapa yang kauberikan pada Miss de Vere muda sebagai maskawin?" tanya Derek dengan wajah antusias.

"Memangnya kau ingin mengajukan diri melamarnya?"

"Memangnya boleh?"

"Kalau ia menyukaimu apa boleh buat."

"Jawabanmu terkesan bahwa aku adalah calon yang sangat buruk. Tenang saja, aku hanya bergurau. Aku sudah memiliki incaran lain yakni Lady Madeline Catrall." Derek tersenyum manis.

"Tentang itu aku juga tidak terlalu ikut campur. Aku akan membiarkan Miss de Vere memilih sendiri."

Dengan tercengang, Derek memastikan. "Kau membiarkan wanita muda itu memilih sendiri?"

"Kaupikir aku harus ikut memilihkannya juga seperti seorang ibu yang selektif, begitu?" Raphael menatap kesal.

"Sepertinya aku bisa merasakan Lady Josephine di surga menyesal menyerahkan anak-anaknya padamu."

"Demi Tuhan. Mereka sudah bersama nenekku."

"Ya. Ya. Berarti sudah bisa dipastikan kau tidak akan ikut ke London menghadiri season bersama mereka."

"Benar, aku tidak ikut."

"Sayang sekali. Padahal kalau kau menampakkan dirimu, kau bisa saja menjadi incaran."

"Omong kosong,"

"Kau seorang marquess dan tidak buruk rupa meski tidak setampan diriku. Usiamu juga belum melewati setengah abad. Jika aku seorang lady, aku lebih memilih menikah denganmu dibandingkan seorang duke tua."

Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang