CHAPTER 08

42.8K 5.3K 627
                                    

📍 HAPPY READING📍

Nayla kini sedang berada di kamarnya sambil memakan cemilan yang di beli Gus Arvan tadi siang.

"Enak nggak hm?"gus Arvan duduk di samping Nayla mengusap kepala Nayla.

"Enak kok, besok beliin seblak aja,"ucap Nayla tersenyum menatap wajah tampan gus Arvan.

"Pakai baju a nanti masuk angin lagi."

"Nggak usah beb aa gerah ini."

"Ih a! siapa yang ngajarin ngomong bebeb gitu?"

"Tadi di kantor aa denger karyawan aa ngomong sama pacarnya."

"Ih aa nguping ya?"Nayla menaikkan telunjuknya sambil menatap Gus Arvan dengan selidik.

"Nggak sengaja kedengeran sayang,"sanggah Gus Arvan menduselkan wajahnya di ceruk leher Nayla.

"Aa suka anak kecil nggak?"tanya Nayla di angguki gus Arvan.

"Yaudah ayo bikinnya sekarang, Nayla mau dede bayi yang lucu kayak ponakan ponakan Nayla,"ucap Nayla yang langsung membuat Gus Arvan mendelik.

"Ayo aa!"rengeknya membuat Gus Arvan menghela nafas panjang.

"Kamu hafal doa nya kan?"tanya gus Arvan mengelus puncak kepala Nayla, Nayla yang tak tau doa yang di maksud Gus Arvan menggeleng.

"Hafal dulu gih baru kita buat dede bayi,"bisik gus Arvan membuat Nayla kesal.

"Ayo Gus keburu Nayla ngantuk nanti gimana?! Emang mau Gus nggak dapat jatah?"ucap Nayla dengan wajah kesal nya membuat Suaminya terkekeh.

Cup

Bibir Gus Arvan menyentuh kening Nayla lalu ia menyatukan keningnya dan kening Nayla.

"Ikutin aa."

"Allahumma jannib naassyyaithaana wa jannibi syaithoona maa razaqtanaa,"gus Arvan menyebut doa yang ia maksud lalu di ikuti Nayla di dalam hatinya.

Artinya:dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari gangguan setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.

Tidak ada siaran lagi, kalian udah tau lah apa yang gus Arvan lakuin sama Nayla.

◽◽◽

Pagi harinya Nayla terbangun dengan memeluk gulingnya, saat akan bangun ia merasa sakit di bagian bawahnya tak lama gus Arvan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang nya.

Nayla terpaku ketika melihat air yang menetes dari rambut Gus Arvan.

"Masih sakit?"tanya gus Arvan berjongkok di depan Nayla yang mengangguk.

Gus Arvan tersenyum sejenak lalu membantu Nayla memperbaiki lilitan selimutnya lalu menggendongnya ala koala.

"Mau di mandiin nggak?"goda Gus Arvan membuat pipi Nayla memerah.

"Nggak ah! Nanti sampai ronde 6 lagi,"tolak Nayla membuat Gus Arvan tertawa.

Setelah mandi Nayla hanya memakai gamis yang selalu ia pakai di rumah lalu khimar segitiga syar'i yang senada dengan warna bajunya.

ILY GUS ARVAN(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang