CHAPTER 11

37.3K 4.6K 341
                                    

✨H A P P Y  R E A D I N G✨

"Afwan Gus, Rafly ingin bertanya,"ucap Rafly salah satu murid Gus Arvan yang terbilang cukup akrab dengan Gus Arvan.

"Silahkan Rafly."

"Gus kenapa matematika menjadi salahsatu pelajaran yang tidak di sukai?"tanya nya membuat Gus Arvan tertawa.

"Yang pertama karena mereka tidak mengetahui Rumus nya, yang kedua mereka susah menangkap perkalian dan kawan kawannya, dan yang terakhir mereka tidak berusaha,"jawab Gus Arvan dengan tersenyum tipis.

"Apa ada pertanyaan lagi?"tanya Gus Arvan.

"Tidak ada Gus!"

"Diam,dan tenang di tempat sebentar lagi akan masuk ustadz Dawi,"ucap Gus Arvan sebelum akhirnya bersiap keluar kelas.

••••

Gus Arvan berjalan ke ndalem terlebih dahulu untuk melihat istrinya yang ternyata sedang memakan sepotong roti tawar di kamar.

Cup

Satu kecupan mendarat tepat di kening Nayla, sedangkan sang empu hanya tersenyum manis merasakan kecupan hangat dari suaminya.

"Gimana ngajarnya abi?"tanya Nayla menyuapkan sedikit untuk Gus Arvan.

"Allhamdulillah baik cuman santrinya yang pusing,"ucap gus Arvan di sertai kekehan jahat.

"Ketawanya jahat banget ih!"

"Bercanda sayang."

"Aku udah mau kembali lagi, cium dulu sini peluk juga."

Nayla langsung memeluk Gus Arvan lalu mencium seluruh wajahnya sebelum Gus Arvan pergi.

<••••>

Gus Arvan melangkahkan kakinya ke ruangan para ustadz dan ustadzah berkumpul, walaupun bergabung mereka tetap menjaga pandangan.

"Assalamualaikum!"Semua mata tertuju pada seseorang yang tengah berdiri di depan pintu.

"Waalaikumusalam!"jawab kesemuanya.

"Mari Gus duduk,"ucap ustadz Kiki di angguki Gus Arvan.

"Gus bagaimana hari pertamanya mengajar?"tanya ustadz Zikri.

"Allhamdulillah baik baik saja ustadz."

Gus Arvan menatap sekitar hingga mendapati ustadzah Ayu menatap nya lekat, Gus Arvan hanya menggeleng dan beristighfar sambil menundukkan kepalanya.

Ia kemudian membuka hpnya lalu menekan layar vc kepada istrinya, tak lama sang pujaan hati pun menunjukkan wajahnya yang masih memakan roti sambil tersenyum.kemudian Gus Arvan pamit untuk ke ruangan nya.

'assalamu'alaikum pak suami!"

'waalaikum'mussalam!'

'Kenapa Aa' kok nelfon?'

'lagi nggak ada waktu ngajar, Aa' kangen sama kamu'

ILY GUS ARVAN(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang