CHAPTER 25

26.5K 3.4K 131
                                    

<HAPPY READING>

Di pagi hari nya Gus Arvan mengajak Nayla untuk berjalan-jalan ke mall agar ia di maafkan tapi Nayla tetap menolak ajakan Gus Arvan.

"Sayang ayo ke mall, beli apa aja yang kamu mau."

"Nayla pergi nak, gak boleh marah sama suami terlalu lama,"ucap kyai Ahmad.Nayla menghela nafas pelan lalu menatap wajah Gus Arvan yang terlihat sangat kusut.

"Bantu berdiri!"mendengar itu Gus Arvan tersenyum lebar lalu membantu Nayla.

"Di maafin kan?"tanya Gus Arvan.

"GAK!"pekik Nayla pergi meninggalkan Gus Arvan yang kembali memasang wajah melasnya.

"Bujuknya pake yang romantis Arvan,"celetuk umi.

"Bener juga, makasih umi abi!"

Gus Arvan langsung menyusul Nayla ke kamar, sesampainya di kamar Gus Arvan melihat Nayla yang sedang tiduran di kasur sembari memainkan hp nya.

Gus Arvan berfikir sejenak cara romantis yang cocok, ia berjalan di sekeliling kamar sembari mengetuk dagunya.

Saat ia sudah menemukan caranya ia berjalan ke arah Nayla lalu membuka bajunya dan pecinya membuat Nayla langsung menatap nya aneh.

"Kamu ngapain buka baju?"tanya Nayla.

"Sayang aku mau jatah,"ucap Gus Arvan semakin mendekatkan dirinya di Nayla, mengurung Nayla di bawahnya.

"Ih bocah prikk!minggir gak?!"pekik Nayla mendorong dada bidang gus Arvan.

"Gak boleh nolak ajakan suami!"protes Gus Arvan.

"Masih pagi!gak usah aneh aneh deh!"

"Loh jengukin dede bayi gak ada waktunya, mau siang pagi sore mah boleh sayang!"

"HUSHH!BACOT BANGET SI!"ekspresi wajah Gus Arvan berubah datar.

Gus Arvan duduk di depan Nayla, ia menyentil bibir Nayla dengan sedikit keras, ia kesal mendengar ucapan kasar Nayla.

Dengan perasaan kesal Gus Arvan turun dari kasur lalu memakai kembali baju nya dan pergi entah kemana.sementara Nayla ia terdiam dengan mata berkaca-kaca, ia Merasa salah berucap kasar dengan suaminya.

"Emang bacot itu kasar ya?"gumamnya menatap lirih pintu kamarnya.

Dengan cepat ia menyusul Gus Arvan ke luar, dan ternyata tak ada seorang pun di sana.

Saat berbalik Gus Arvan berada di dapur bersama umi, dengan cepat Nayla berjalan ke dapur.

Dengan cepat Nayla berdiri di depan Gus Arvan, umi dan juga Gus Arvan langsung menatap Nayla tapi Gus Arvan hanya menatapnya sekilas.

"Nayla? kenapa nak?"tanya umi bingung melihat Nayla yang menangis.

Nayla menggeleng mengusap air matanya yang turun, ia kembali menatap Gus Arvan yang tak melihat nya sedikit pun.ia melingkarkan tangannya di pinggang Gus Arvan lalu menggoyangkan nya.

ILY GUS ARVAN(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang