CHAPTER 15

30.2K 4.1K 194
                                    

✨ HAPPY READING✨

"Kenapa ikut?"tanya Nayla menatap datar Gus Arvan.

Gus Arvan langsung memeluk erat Tubuh Nayla lalu meminta maaf pada Istrinya sambil menyembunyikan wajahnya di pundak Nayla.

"Maaf ummah, tadi nggak sengaja kesenggol tangan nya Arvan."

"Y."

"Yah kok gitu ummah."

"Terus gimana?gini, iya jangan gitu lagi ya anak ganteng."

"Iya gitu Ummah."

"Kenapa kamu seakan akan anak aku?kan kamu suami aku."

"Oh iya!Arvan lupa Ummah!"Seru Arvan tertawa layaknya anak kecil yang kesenangan.

<••••>

Gus Arvan tengah membantu Santri memotong rumput di depan ndalem, hingga akhirnya ada seorang santriwati menghampiri nya dengan raut wajah panik.

"Gus!ning Nayla jatuh di dapur asrama putri!"

Gus Arvan mematung dengan wajah pucat nya, ia akhirnya tersadar ketika Santriwati tadi memanggil nya.

"Bagaimana bisa?!"tanya Gus Arvan berlari cepat di ikuti santriwati tadi.

"Ustadzah Ayu mendorong ning Nayla, Gus!"jawabnya dengan nafas yang tersengal-sengal.

Tibalah Gus Arvan di dapur santriwati, ia melihat istrinya tergeletak di sana dengan Berlinang air mata sambil menyebut namanya.

Gus Arvan segera membangunkan Nayla di bantu oleh Santriwati di sana, tak sengaja matanya menangkap ustadzah Ayu yang tengah menatapnya takut.

"Kamu!siap siap berhadapan dengan saya!"teriak Gus Arvan dengan wajah penuh amarah, ia tidak akan mengampuni wanita itu jika terjadi sesuatu pada istri dan anaknya.

Gus Arvan membawa cepat Nayla ke rumah sakit, sedangkan Ustadzah Ayu di bawa ke ndalem untuk berhadapan dengan umi dan abi.

"Sakit a'.."

"Tahan ya sayang, bentar lagi kita sampai."

"Aku nggak bisa!Akhh!sayang!"

"Jangan tidur okay?"ucap Gus Arvan pelan mengusap pipi Nayla berusaha tak terlihat panik di depan Nayla.

Sesampainya di rumah Sakit, Nayla segera di bawa ke ruangan untuk di lakukan pemeriksaan.gus Arvan berdoa terus menerus agar kedua orang kesayangan nya tidak terjadi apa-apa pada keduanya.

Gus Arvan segera mengabari mertuanya, agar segera pergi ke rumah sakit.tak butuh waktu lama, kedua mertuanya datang dengan raut panik.

"Bagaimana kondisi Nayla nak?"tanya abi Abdul.

"Baru di periksa dokter abi."

"Nayla..."

Gus Arvan memeluk umi erat di ikuti abi.tak berselang lama dokter datang, di saat itu Gus Arvan berdiri bersama mertuanya.

ILY GUS ARVAN(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang