CHAPTER 16

31.1K 4K 113
                                    

✨ HAPPY READING✨

Sore nanti, Nayla sudah di izinkan pulang ke rumah karena kondisinya sudah semakin membaik.

"Mau mandi?"tanya Gus Arvan di angguki Nayla.

Gus Arvan segera membantu Nayla berjalan ke kamar mandi, ia mengira bahwa Nayla akan mandi sendiri tapi ternyata ia tiba tiba di mintai Untuk membantu nya mandi.untunglah ia bisa menahan diri untuk tidak menyerang istrinya di kamar mandi.

Setelah selesai Gus Arvan menyiapkan baju untuk Nayla lalu membantu nya memasang bajunya.

"Untung aku bisa nahan sayang,"ucap Gus Arvan ketika memasangkan Khimar Nayla.

"Bagus deh kalo bisa, bisa bahaya kalo kamu ngajak main tiba tiba."

Nayla melingkarkan tangannya di pinggang Gus Arvan sambil menenggelamkan wajahnya di perut suaminya.

"Nggak ada empuk empuknya,"gumam Nayla mengusap perut Gus Arvan dari luar baju.

"Iya soalnya aku nempelin roti beton di sana,"jawab Gus Arvan mengusap kepala Nayla.

Nayla berdiri lalu kembali memeluk Gus Arvan sambil menyenderkan kepalanya di dada bidang gus Arvan.

"Pakai parfum?"tanya Nayla mendongak menatap suaminya.

"Satu semprot,"jawab Gus Arvan tersenyum memperlihatkan gigi putih nya.

"Tapi wanginya bisa ke cium dari jauh,"gumam Nayla memukul pelan punggung Gus Arvan.

"Yaudah, maaf ya."

"Kok minta maaf?"

"Kamu cemburu kan kalo bau parfum aku kecium sama orang."jawab Gus Arvan membuat Nayla tertawa.

"Dih pd banget si kamu,"ucap Nayla mencubit perut Gus Arvan.

"Sakit sayang."Gus Arvan mengelus perutnya yang di cubit oleh Nayla, ia sedikit menyingkap bajunya melihat perutnya memerah.

"Cubitan kamu ngalahin cubitan umi ya,"Gumam Gus Arvan kembali menutup bajunya.

Nayla mengelus perut Gus Arvan sambil terkekeh melihat raut wajah suaminya yang datar saat melihat nya.

Gus Arvan melingkarkan tangannya di leher Nayla sambil menunduk menatap Nayla yang masih tersenyum.

Cup

"Gemesin banget!jadi pengen makan kamu,"ucap Gus Arvan tiba tiba mengecup bibir Nayla.

"Lagi dong!lagi!"pinta Nayla senang.

Cup

Cup

Gus Arvan kembali mengecup bibir Nayla sambil tersenyum manis.ia kemudian mengelus kepala Nayla gemas lalu menariknya cepat kepelukannya.

<••••>

Malam harinya Nayla dan juga Gus Arvan tengah duduk di depan tv sambil menonton kartun Upin Ipin.

ILY GUS ARVAN(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang