5

2.9K 341 16
                                    



























Pagi ini, Chika di terima menjadi dosen di universitas  yang berada di Jakarta.

"Oke, udah rapi"ucapnya sambil berkaca.

Ia mengambil tas dan handphonenya, sebelum ia keluar dari kamarnya, ia mengecek pesan yang berada di handphonenya. Tak ada pesan baru dari Aran, padahal ia menunggu pesan chat dari pria itu.



****************



Chika memarkirkan mobilnya di universitas Gunadarma, tempat ia bekerja sekarang.

"Hhhuuu, santai Chika, ga boleh tegang"ucap Chika menenangkan dirinya sendiri.

Ia pun keluar dari mobilnya. Terlihat jelas gedung kampus yang sangat besar dan elit.

"CHIKA.....!!!!!"teriak seseorang. Chika pun menoleh ke arah yang memanggilnya.

"Chika! Lu beneran Chika temen gw kan?!"ucapnya heboh sambil membolak balikan tubuh Chika.

"Ahk! Beneran lu temen gw, aaaa gw kangen banget sama lu"

"Gw sesak napas!!"ucap Chika, saat orang itu memeluknya dengan erat.

"Hehehe maaf, lu masih inget kan sama gw?"

"Masih, lu Eli, yang punya suara sekuat toa mesjid"

"Aaaaaa! Ternyata lu masih inget juga sama gw"ucap Eli."btw lu ngepain ke sini? Bukanya lu udah lulus kuliah ya?"

"Iya gw udah lulus, gw ke sini karena gw jadi dosen di sini"

"Serius lu!!"

"Iya lah, ngepain gw bercanda!! Lu mahasiswi di sini kan?"Eli menggunakan kepalanya.

"Nah siap siap dah lu gw yang jadi dosen lu, bagian hukum"ucap Chika meninggalkan Eli.

"Ahk! Elah! Seharusnya gw kuliah aja tahun kemarin...!!!"






****************







"Arsen, nih kopinya"ucap seseorang gadis.

"Makasih"kata Arsen sambil tersenyum manis.

"Zee mana? Kok gw ga ada liat dia dari tadi?"

"Ga tau deh, kayaknya dia mandi tadi"gadis itu mengangguk kepalanya.

"Sen, katanya gw denger denger lu di jodohkan ya sama orang tua lu?"

"Kok lu tau sih mir?"

"Kan gw udah bilang, kalau gw itu punya Indra ke enam"ucap gadis itu sambil terkekeh.

Arsen menatap datar gadis yang bernama Mira itu. Mira adalah sahabat kecilnya Arsen. Bahkan mereka dari dulu mempunyai cita cita yang sama, yaitu berkerja di bagian penerbangan, dan hasilnya cita cita mereka berdua terkabul.

"Lu makin kurus mir, pas udah jadi pramugari"kekeh Arsen.

"Bagus dong, tambah langsing gw"ucap Mira percaya diri.

"Habis ini kita terbang ke negara mana lagi?"tanya Arsen.

"Paris, ahk! Enak bed jadi pramugari bisa jalan jalan keliling dunia" teriak Mira, Aran hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabatnya itu.




**************




"Sen, lu di liatin Mulu sama fio tuh"ucap Zee berbisik ke Arsen.

Arsen menoleh ke arah seseorang gadis yang bernama fiony, ia adalah pramugari yang berkerja satu pesawat sama dia.

"Terus?"tanya Arsen.

"Gebet kali sen, suka tuh dia gw liat liat sama lu"

"Ga ah, ga tertarik"ucap Arsen mempercepat langkahnya masuk ke bandara.

"Dih,, dapat yang cantik malah ga mau"ucap Zee.

"Maklum, udah punya calon istri"ucap Mira tiba tiba.

"Calon istri?"

"Lu ga tau?"Zee menggelengkan kepalanya.

"Hhhhaaaa! Ketinggalan zaman lu"ucap Mira mempercepat langkahnya meninggalkan Zee.

"Gw ketinggalan berita terbaru apa?"gumam Zee.






***************





Chika telah selesai mengajar di universitas itu. Ga seburuk yang ia bayangkan. Bahkan menjadi dosen sangat menyenangkan baginya.

Chika mengambil handphonenya di dalam tas, mengecek pesan chat baru.



••••••••••••

Arsen🦄

Arsen🦄: jangan ngambek, entar aku balik, aku belikan es krim 2 dus.

••••••••••••


Senyuman terukir di wajah Chika, melihat pesan singkat dari Arsen. Chika berjalan keluar kampus, sambil memandangi handphonenya. Tak sadar ia menyenggol tubuh seseorang.

"Maaf"ucap Chika kepada orang itu.

"Iya, ga papa, lain kali hati hati"ucapan sambil mengambil buku buku yang berserakan.

Chika tampak seperti mengenali orang itu. "Vito?"

Orang itu mendongakkan kepalanya."loh, Chika kamu ngepain di sini?"

"Aku dosen di sini, maaf ya, aku ga liat liat jalan tadi"

"Kamu dosen di sini ya?, Sama dong kita"ucap Vito.

"Kamu juga dosen di sini?"

"Iya, baru satu tahun sih jadi dosen di sini"Chika mengangguk kepalanya mengerti.

"Eh, kalau gitu aku duluan ya"ucap Chika pergi meninggalkan Vito.



Vito tersenyum tipis melihat punggung Chika yang telah menghilang dari pandangannya.

"Kayaknya tuhan ingin mempersatukan kita kembali deh"gumamnya.































TBC...

Dia Pilot Tampan Ku (Chikara)Where stories live. Discover now