Satu Minggu sudah berlalu, kini Arsen harus kembali berkerja meninggalkan Chika sendirian di rumah. Chika sedikit enggan untuk melepaskan Arsen pergi, karena ia tak mau berjauhan lama lama dengan suaminya itu.
"Kenapa ga Minggu depan aja sih kerjanya"rengek Chika.
"Aku udah di telfon sama atasan, maaf ya"ujar Arsen lembut, mengelus pipi chubby Chika.
"Aku bosen tau di rumah sendirian"
"Iya, nanti aku pulangnya cepet"
"Jani ya"
"Janji, kalau gitu aku berangkat ya, jaga diri baik baik"ujar Arsen mengacak pelan rambut Chika, lalu pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.
***
Chika berjalan memasuki gedung kampusnya. Seketika ia menatap malas kepada seseorang yang menghampirinya.
"Chik, baru dateng ya?"
"Menurut kamu, ga liat?"jawab Chika malas.
"Hehe, oh iya, sarapan bareng yuk"ajak Vito.
"Enggak makasih"ujar Chika meninggalkan Vito.
Vito menghela nafasnya, ia harus sabar dengan sikap Chika yang seperti ini.
***
"Chik, nanti mau ga jalan bareng aku?"
Chika menatap sinis kearah Vito.
"Kenapa, ada yang salah?"tanya vito.
"Lu tau ga sih gw ini udah punya suami?"tanya Chika datar.
Vito menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."iya tau, emangnya kenapa sih?"
"Pakai nanya lagi, jangan deketin gw lagi, mending lu cari cewek lain selain gw yang udah punya suami!"ujar chika kesal.
***
Chika mendudukkan dirinya di sofa, menyenderkan kepalanya, dan memejamkan matanya untuk mengistirahatkan tubuhnya sebentar.
Tiba tiba, Chika merasakan mual. Ia berlari menuju kamar mandi. Tak berapa lama ia keluar dari kamar mandi, sedikit memijat pelipisnya sendiri.
"Kenapa gw jadi gini sih"
Chika mendudukkan dirinya di kasur, membuka handphonenya, mencari di internet tentang gejala yang ia alami. Dan alangkah terkejutnya saat ia membaca, bawah yang ia alami sebagai pertanda ibu hamil.
"Apa gw hamil?"
Chika menaruh asal handphonenya, ia berjalan keluar dari rumahnya, menuju minimarket yang dekat diarea kompleks rumahnya.
*Tespek* itu lah yang Chika beli.
Chika berjalan menuju kamar mandi, untuk mengetes apa ia hamil atau tidak. Dan alangkah terkejutnya ia, saat ia mengetahui kalau Chika benar benar hamil.
"Hamil?"ucap Chika."yah... kenapa sih kamu ga dateng pas papah kamu ada di rumah"gumam Chika malas.
Chika kembali berjalan menuju kamar mandi, untuk membersihkan dirinya sendiri. Setelah selesai, Chika mendudukkan dirinya di kasur, membuka handphonenya menuju room chat.
•••
My Husband❤️Chika:sayang kamu sibuk ga?
•••Setelah mengirimkan pesan itu, Chika membaca buku novelnya, sambil menunggu Arsen membalas pesannya.
Cting!
Chika membuka handphonenya kembali, terlihat pesannya yang sudah di balas oleh suaminya itu.
•••
My Husband ❤️
Chika:sayang kamu sibuk ga?
My Husband: enggak kenapa?
Chika:boleh aku telfon kamu?
•••
Tak berapa lama, Arsen menelfon Chika, dengan segeralah Chika mengangkat telfon dari suaminya itu.
Halo, kenapa sayang?
Ga papa, kangen aja
Kirain ada apa, kok belum tidur?
Ga bisa tidur, ga ada yang elusin
Sabar ya, nanti aku pulangnya cepet kok
Iya iya, oh iya, aku ada kabar gembira nih buat kamu, aku jamin kamu pasti bakalan cepet cepet pengen pulang
Kabar gembira apa nih?
Bentar lagi, ada yang bakalan manggil kamu papah.
Tak ada suara dari Arsen, entah lah, mungkin ia sangat terkejut.
Sayang...
Serius, kamu hamil!
Iya, masa ga percaya sih
Aaaaaa! Makasih ya tuhan, nanti aku pulang cepat janji!
Chika terkekeh, mendengar Arsen yang begitu senang mendengar kehamilannya.
"Iya pulang cepet ya papah, dedek kangen"ucap Chika menirukan suara anak kecil.
Haha, iya iya, ya udah sekarang kamu tidur, jangan banyak aktivitas ya, terus kalau perlu kamu ga usah ngajar lagi, duduk manis aja di rumah.
Bosen tau ga ngajar lagi...
Sayang, demi kesehatan anak kita, kamu ga boleh capek capek
Iya iya, nanti tunggu aku udah jalan dua bulan baru langsung resign sekalian.
Nah pinter, ya udah tidur ya, selamat malam bidadari ku
Belum sempat menjawab, sambungan telepon itu dimatikan sepihak oleh Arsen, membuat Chika sedikit kesal dengan suaminya itu.
"Untung jauh, kalau ga udah gw tebas palanya!"gumam Chika.
TBC...
![](https://img.wattpad.com/cover/284791316-288-k342491.jpg)
YOU ARE READING
Dia Pilot Tampan Ku (Chikara)
Teen Fiction[Completed] "jangan menunggu ku pulang, jika suatu hari nanti aku tak kembali, jangan mencari ku, jangan juga menagisi ku, cukup kau kirimkan doa kepada ku, itu sudah lebih dari cukup"--Arsen. "jangan membuat ku khawatir tentang keadaan mu, cepat l...