17

4.8K 414 17
                                    

Part terakhir nih guys ☺️




















"Sayang..."panggil Chika.

"Hm"sahut Arsen, mematikan handphone lalu menaruhnya di nakas.

"Kenapa?"tanya Arsen.

"Ngantuk"ucap Chika manja.

Arsen membaringkan tubuhnya di samping Chika, lalu ia mengelus perut buncit istrinya itu.

"Tidur ya"ujar Arsen. Chika memeluk erat pinggang suaminya, mendusel di dada bidang milik arsen.

Tak selang berapa lama, Chika tertidur pulas. Arsen mengecup kening Chika. Perlahan ia melepaskan pelukan istrinya itu.

Arsen berjalan menuju ruang tamu, mendudukkan dirinya di sofa. Ia kembali membuka handphonenya.

•••

Arsen:mir...

Mira:kenapa?!

Arsen:santuy kali, ga usah ngegas

Mira:kenapa lu chat gw?

Arsen: izinkan gw sama bokap lu, kalau gw libur sampai Chika lahiran. Bisa?

Mira:aduh gimana ya, lu tau kan, kalau pilot itu ga bisa sembarang untuk libur

Arsen:ya gw tau, tapi Chika kasian dia sendirian di rumah

Mira: tinggal di rumah mamahnya lah

Arsen:ayo lah mir, gw pengen liat istri gw lahiran

Mira:oke iya, gw minta izin sama bokap gw

Arsen:makasih Mira yang paling cantik

Mira:jijik gw ran sumpah 🥲

•••

Arsen sangat berharap kalau Mira dapat membujuk papahnya untuk memberikan Arsen libur sampai Chika melahirkan. Papahnya Mira adalah atasan mereka, jadi ga salah, Arsen Mira dan Zee sangat mudah untuk masuk ke dalam dunia penerbangan.



***





Singkat cerita, hari ini adalah hari dimana anak Arsen dan Chika lahir ke dunia. Arsen dari tadi mandar mandir di depan ruang persalinan. Ia tampak cemas akan keadaan istrinya dan juga calon anaknya itu.

"Arsen, gimana Chika?"tanya Aya.

"Masih di dalam mah"lirih Arsen.

"Tenang aja, Chika bakalan baik baik aja"ujar Aya.

Arsen hanya menganggukkan kepalanya. Ia menyenderkan tubuhnya ke dinding, sedangkan Aya duduk di kursi tunggu.

Tak berapa lama Shani dan Bobby datang menghampiri mereka.

"Gimana, udah melahirkan?"tanya Shania.

"Otw mah"jawab Arsen.

Shani menatap datar anaknya itu. "Kamu bukannya nemenin Chika di dalam, malah di luar, buat apa kamu libur sampai sebulan tapi pas Chika melahirkan kamu ga ada di sampingnya!"omel Shania.

Arsen menggaruk tengkuknya lehernya. Ia tak berani melihat Chika yang menjerit kesakitan, belum lagi nanti bakalan ada drama Jambak jambakan.

"Hehe"Arsen menampilkan deretan giginya. Shania memutar bola matanya malas.


Waktu terus berlalu, kini terdengar lah suara tangis bayi di dalam ruangan itu, membuat Arsen menangis bahagia.

Dokter keluar dari ruangan, meminta Arsen untuk masuk melihat istrinya dan juga anaknya.

Dia Pilot Tampan Ku (Chikara)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora