Part 10. The Capital ✔️

4.5K 681 11
                                    

UPDATE!!

Ayo semua merapat sekarang juga! Siapa yg udah nunggu chapter ini?mana suaranya??

Okelah, langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx


Love,DyahUtamixx

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aeris POV

Ketika malam telah tiba dan waktu jamuan makan malam akan segera datang, aku duduk termenung menatap staff dapur istana yang sedang sibuk mempersiapkan menu makan malam untuk para penghuni istana. Aku beserta pelayan pribadi lainnya juga sudah terlebih dahulu makan malam, setengah jam sebelum menjalankan tugas untuk melayani para bangsawan yang duduk di meja makan menemani Kaisar Killian.

Kepalaku masih berputar, mengingat akan kejadian tadi siang mengenai percakapanku dengan sang Kaisar. Aku tidak mengerti apa yang dia maksud, dan jika benar kalau dia tidak sengaja melakukan blood bond, bukankah tidak mungkin? Karena seorang Kaisar seperti Carden Killian tidak akan mungkin seceroboh itu dalam hal vital dan begitu penting. Lagipula melakukan blood bond tidaklah semudah itu, dan bukankah sebelum melakukan blood bond, ada sumpah yang harus diucap? Itu yang aku pelajari dan Calantha pun juga mengatakan bahwa blood bond tidak dapat sembarangan dilakukan.

Aku yang saat itu begitu kebingungan dengan ucapan Kaisar, memutuskan untuk meninggalkan ruangan dan kembali ke Maid Quarter dimana para pelayan berkumpul untuk beristirahat atau melakukan aktivitas seperti makan serta tidur. Aku memang tidak memiliki kamar di tempat tersebut, tapi setiap aktivitasku berpusat disana karena Maid Quarter berdekatan dengan dapur.

Lalu sesampainya di Maid Quarter, aku langsung melangkah ke meja makan dan memulai makan siangku yang sedikit terlambat karena percakapanku dengan Sang Kaisar. Setidaknya dengan kepergian Kaisar Killian yang tiba-tiba, aku bisa makan siang lebih cepat dari hari-hari sebelumnya.

Aku makan dalam diam dan meminum jus Cranberry yang memang disediakan khusus untuk diriku. Lalu setelah selesai makan siang, dan dikarenakan Kaisar Killian tidak menginginkanku disisinya, aku putuskan untuk membantu pelayan lain dalam mengerjakan tugas mereka seperti mencuci atau membersihkan ruangan di istana yang tidak terpakai dari debu. Well, setidaknya nyonya Sahara membiarkanku membantu mereka karena aku sedang tidak bertugas.

Selama pekerjaanku, aku mendengar kalau Kaisar Killian mengurung diri di ruang kerja. Tidak ada satupun orang yang boleh mengganggu bahkan memasuki ruang kerjanya, entah karena alasan apa, tapi beberapa pelayan mengatakan bahwa itu adalah hal biasa yang dilakukan oleh Sang Kaisar jika sedang mengerjakan tugasnya sebagai seorang pemimpin dari kekaisaran Vympre. Aku menghela napas dan melakukan tugasku dalam diam.

Banyak pelayan yang tidak menyukai diriku dan menganggap diriku tidak ada. Aku menebak bahwa tingkah laku itu disebabkan karena statusku sebagai pelayan pribadi dari Sang Kaisar. Jika aku mendekat, mereka langsung mengucapkan kalimat pedas dan membentak diriku, tapi aku tidak menghiraukan hal tersebut dan tetap membantu. Lagipula itu semua tidak sebanding dengan kemungkinan akan masa depanku, jadi aku ingin sesibuk mungkin di sisa hari agar tidak ada ruang bagiku untuk berpikir, hingga akhirnya para pelayan yang muak dengan kehadiranku memutuskan untuk mengusirku, para pelayan vampire itu tidak membutuhkan bantuanku lagi karena aku terlalu lamban—itu kalimat mereka, bukan aku.

AN RÍ FÍOR BELOVEDWhere stories live. Discover now