Part 19. The Blood Moon Ceremony ✔️

4.6K 710 20
                                    

UPDATE!

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dna happy reading  😁😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

DyahUtamixx

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aeris POV

Seorang wanita berdiri dengan gaun hitam melekat di tubuhnya. Manik hitamnya menatap dengan tajam, dan di tangan wanita itu terdapat sebuah pedang nan panjang yang begitu tajam berbahaya. Seringai mengerikan tercetak di bibirnya yang dipoles lipstik berwarna merah semerah darah. Rambut hitamnya yang bagaikan selendang, tergerai lurus hingga mencapai pinggang. Perlahan wanita itu berjalan mendekat sambil mengibaskan pedang yang tergenggam di tangannya.

Dia berjalan menghampiri seorang pria berambut pirang yang sedang duduk berlutut di tanah. Keadaan pria itu begitu mengenaskan. Kemeja putihnya telah berubah warna menjadi merah darah akibat luka yang menghiasi sekujur tubuhnya. Kepala pria itu tertunduk dalam dan tubuhnya gemetar menahan rasa sakit. Celananya sudah compang camping dan darah menetes dari luka di wajah serta kepalanya. Ada sayatan panjang menghiasi punggung pria itu.

Kemudian kepala pria itu mendongak, menampilkan wajah yang begitu tampan. Manik merahnya dipenuhi oleh pancaran amarah, namun disaat bersamaan juga diisi setitik kekalahan. Keheningan mencekam melingkupi keduanya dan angin berhembus dengan begitu kencang, meniup rambut sang wanita yang berkibar liar, begitupun dengan rambut pirang sang pria. Ketika wanita itu tepat berdiri di hadapan pria yang berlutut tersebut, wanita itu membungkukkan badan dan mencengkram rahang si pria dengan keras, lalu berujar pelan, "kau. Anak yang kubesarkan. Kau telah mengecawakanku. Memilih gadis manusia itu dan membuang kesetiaanmu padaku. Kau. Kesayanganku, tapi kau memilih kasih sayang seorang manusia. Aku kecewa padamu, Carden."

Seketika pria itu menoleh ke arah dimana aku berdiri memperhatikan, manik merahnya menatapku dengan sedih sebelum berbisik pelan, "my love." Sebelum pedang yang ada di tangan wanita itu bergerak menusuk jantung pria itu hingga manik merah itu berubah menjadi kosong dan tak bernyawa.

Carden.

Tidak...!

Aku terkesiap bangun dan seketika bangkit dari posisi tidur. Napasku tersengal, kedua tanganku menggenggam selimut kuat, keringat dingin bercucuran, dan tubuhku menggigil akibat mimpi yang begitu mengerikan tersebut. Mimpi apa baru saja? Aku sama sekali tidak paham dan Kaisar Killian ... kondisi pria itu amat sangat menyedihkan. Kaisar Killian yang kukenal sama sekali berbeda dengan Kaisar yang ada di dalam mimpiku. Apa ini? Apakah ini hanya sekedar mimpi buruk biasa? Atau adakah hal lain? Kepalaku menggeleng pelan dan kedua tanganku terangkat, menepuk-nepuk pipi beberapa kali untuk menyadarkanku dari rasa keterkejutan. Untuk pertama kalinya aku memimpikan hal mengerikan tersebut dan itu sukses membuatku menggigil ketakutan.

AN RÍ FÍOR BELOVEDWhere stories live. Discover now