Part 23. Secret Mission or ...?

4.1K 641 20
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat sekarang juga! Siapa yang menunggu chapter ini? coba mana suaranya? 

Aku sengaja update di malam minggu ini untuk menemani kalian yang tidak bisa weekend karena hujan hoho 😆😆

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁😁

Vote Comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx


DyahUtamixx

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aeris POV

Keesokan harinya aku terbangun karena suara hiru pikuk orang-orang yang sibuk mempersiapkan kepergian Carden. Aku sendiri langsung dihadapkan oleh beberapa pelayan yang sedang mempersiapkan barang bawaanku, dan sebagian lagi mempersiapkan diriku. Ketika pagi yang sibuk telah berakhir dan sarapan juga telah selesai, aku langsung diarahkan ke bagian belakang istana, dimana sebuah mobil SUV menunggu dengan anggun. Di samping mobil tersebut terdapat Carden yang sibuk berbicara dengan Lord Jonathan. Di tangan pria itu terdapat beberapa berkas yang sesekali dilihat sebelum akhirnya berkas tersebut diberikan kembali kepada Lord Jonathan.

Kepalaku menunduk dan memperhatikan pakaian yang kukenakan dengan seksama. Dress yang saat ini kupakai adalah dress dengan desain paling sederhana yang pernah kugunakan selama tinggal di istana, dan jujur ini merupakan pakaian ternyaman yang kugunakan. Dress ini memang styleku dan aku bersyukur bisa kembali ke diriku yang dulu. Dress yang kukenakan memiliki warna putih tulang dengan gambar bunga. Temanya lebih ke vintage dengan gesper menghiasi pinggangku. Dress ini memiliki lengan yang panjang, sayangnya dress ini memiliki rok yang pendek karena panjangnya hanya sampai di atas lutut, namun aku mengakali hal itu dengan menggunakan stocking warna kulit yang tebal. Udara terasa dingin walaupun masih pagi dna aku tidak mau sakit di perjalanan nanti.

Perlahan aku berjalan menghampiri kedua pria yang berbicara serius tersebut dan setibanya aku di dekat mereka, manik biru milik Carden dan manik hitam milik Lord Jonathan langsung terpusat padaku. Ditatap dua pria tampan dengan intens seperti itu cukup membuatku gugup dan salah tingkah. "Selamat pagi," gumamku dengan pelan. Pagi ini aku tidak sarapan dengan Carden karena sepertinya pria itu sibuk hingga memilih untuk tidak membuang waktu dengan duduk di kursi dan menyantap menu makanan. Jadi baru sekaranglah aku bisa bertemu dengannya setelah semalam.

"Pagi Aeris. Kau sudah siap dengan perjalananya?" tanya Lord Jonathan memastikan. Dia memperhatikan penampilanku selama sesaat dan berkomentar, "aku rasa kau memang lebih cocok berpenampilan seperti itu dibandingkan memakai gaun atau pakaian formal lainnya."

Apa aku bisa menganggap itu sebagai pujian? "Terima kasih, kurasa." Aku melirik kea rah SUV dan bertanya, "apa tidak ada pengawal yang akan mendampingi kita?"

AN RÍ FÍOR BELOVEDWhere stories live. Discover now