ibu

64 6 0
                                    

Banyak yang mencari sempurna, hingga lupa, di mata seorang ibu, kau amatlah berharga.

#Karina

_______________________

BARU kali ini, mata Karina ikut berbinar saat menyantap rawon yang telah di hidangkan oleh si lelaki tersebut.

Bahkan bibirnya sering kali tersenyum-senyum sendiri dengan memejamkan kedua matanya kala kuah dari rawon tersebut mulai masuk ke dalam kerongkongannya.

"Ah, nikmatnya." Terang Karina masih mengulangi aktifitas menyantapnya. Dengan penuh khitmat.

Tanpa peduli sang ibu juga tengah tersenyum sendiri melihat sesosok Karina yang begitu antusias kala menyantap makanan yang telah di buat oleh si lelaki tersebut.

"I...b...u," Tiba-tina si lelaki tersebut memanggil seseorang denga sebutan ibu, dengan tergesa-gesa, ia menuju ke arah posisi sang ibu berada.

Sedang Karina malah tak menggubris, justru ia masih menikmati rawon yang hanya tinggal sedikit itu, bahkan cukup di bilang hanya tersisa kuahnya saja.

Tapi bagi Karina, ia tidak akan menyia-nyiakan makanannya, sebelum ia menghabisin semua itu. hingga tetes terakhir.

"I...b..u, m...au men..ci..ci.pi... Maka...nan.. sa...ya?" Ucap si lelaki itu menawari masakan menu baru yang baru saja ia masak, pada sang ibu setelah berhasil berlari-lari kecil menuju ke arahnya.

"Hem, boleh, sepertinya lezat sekali." Kali ini ibu tsrsbeut mulai melangkah menuju tempat kursi yang tengah di duduki oleh Karina.

"Ya...s....udah..., sa...ya... b...uatkan.. Dul..u," Si lelaki itu pun segera bergegas untuk menghidangkan makanan yang baru saja ia masak.

Sedang Karina tetap saja masih menikmati kuahnya tersebut, bahkan tanpa di sadari tetesan demi tetesan mulai membasahi bajunya. ya, Karina telah kerberingat setelah berhasil menghabiskan makanannya yang menurutnya sangat pas di lidahnya itu.

"Ah, sedapnya" Lagi-lagi Karina tersenyum sendiri karena cita rasa dari makanan itu, masih terbayang dalam fikirannya, bergelantungan menari-nari.

Sampai-sampai ia tak menyadari bahwa sang ibu sudah duduk di depannya.

"Gimana rawonnya? Enak ya?"

"Ibu," Karina terkejut seketika, setelah otaknya berhasil fokus menyadari bahwa sang ibu sudah berada di depannya.

"Ya ampun, Karina sampek tidak menyadari keberadaan ibu nih, saking apanya nih?" Protes sang ibu padanya.

Namun Karina hanya menyeringai kuda pertanda bahwa ia memang tidak menyadari kalau ibunya telah berada di depannya. Saking lezatnya makanan tersebut bagi lidah Karina.
Bahkan bisa-bisanya ia malah bercerita panjang kali lebar pada sang ibu.

Kapten Spektrum (Tamat)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora