Bonus

6K 484 46
                                    

PS. Part bonus ini adalah lanjutan dari part 4. Aku juga mau kasih informasi bahwa E-book Affair dari awal hingga akhir akan banyak part baru yang nggak ada di Wattpad. Jadi, pastikan kalian baca dari awal ya. Chapter di Wattpad yang aku masukin di E-book pun harus dibaca lagi karena banyak yang aku tambah tanpa pengurangan sama sekali.

Yakin kalian nggak ikut PO Affair?

Ayo, absen. Siapa yang udah ikut?

Yang belum ikut, rencana mau ikut PO kapan???

***

Empat puluh menit sudah berlalu. Dan Park Jihye masih terus merasakan hukuman itu. Bagaimana Yoon Jungkook menghentak penisnya sangat dalam sehingga membuat Jihye menggeram lirih dan hanya bisa menggigit bibir bawahnya atau mendesah.

Mereka saling berhadapan. Akan tetapi, tatapan yang Jungkook torehkan pada Jihye sangatlah tajam. Jungkook nampak sangat marah pada Jihye—dan Jihye tahu hal itu.

Padahal, Jihye tidak salah.

Semua yang ia katakan adalah kebenaran. Apa yang Im Nala ucapkan pun adalah status dari Park Jihye selama ini.

"Ahjussi ..."

Air matanya menetes. Jihye meremas lengan Jungkook. Dengan sengaja menancapkan kuku-kuku panjangnya agar Jungkook mengerti bagaimana sakitnya Jihye saat ini. Well, meskipun tidak benar-benar sakit.

"Ahjussi, kenapa kau marah—hiks. Aku tidak salah. Teman-temanku juga tidak salah." Tangisan Jihye semakin kencang, tapi tidak menghentikan aktivitas Jungkook pada pinggulnya yang terus aktif bergerak. "Aku hanya selingkuhanmu. Aku bukan seseorang yang kau cintai, Ahjussi. Mereka ... mereka benar."

Jungkook mengeraskan rahangnya. Tatapan kemarahan itu semakin jelas terlihat. Dan Jungkook kembali mempercepat gerakan pinggulnya.

Menghentak sangat dalam hingga merasakan penisnya diremas kuat oleh Jihye di bawah sana. Namun, hal itu tidak menghentikan Jungkook lagi dan lagi.

"Beri tahu aku siapa orangnya atau aku akan tetap menghukummu seperti ini!"

Jihye lekas menggelengkan kepala. Tidak. Jihye tidak mau Jungkook tahu siapa saja orang yang telah merundungnya di sekolah selama beberapa hari ini. Jika sampai Jungkook mengetahuinya, Jihye tidak yakin hidupnya akan tenang. Sebab Jihye tahu, Nala tidak akan pernah berhenti meskipun telah mendapatkan sanksi.

"Jadi, kau mau aku terus seperti ini? Iya?" Jihye mengangguk pasrah, lalu menggeram ketika Jungkook menghentak terlalu dalam bersama dengan sperma yang ditembakkan di sana.

Pria itu melumat bibir Jihye. Sedikit kasar dengan sesekali menggigit bibir bawah Jihye. Ciuman itu benar-benar membuat Jihye perlu mendapatkan udara sebab Jungkook seolah tidak membiarkan dirinya bernapas.

Setelah telapak tangannya mendorong bahu Jungkook agar ciuman mereka terlepas, Jungkook segera menatapnya lagi—kini lebih lekat dan tajam.

Jihye memberanikan dirinya untuk menatap mata itu. Air matanya kembali menetes sementara kedua telapak tangannya masih berada di bahu Jungkook seakan tengah menahan agar Jungkook tidak lagi mendekat padanya.

"Kenapa kau melakukan ini padaku?" Jihye bersuara. Bahkan suaranya terdengar bergetar dan serak, membuat amarah Jungkook mereda. "Kenapa, Ahjussi? Kalau kau menyalahkan perkataan teman-temanku, lantas kenapa kau memperlakukanku seperti ini? Aku budak seksmu, 'kan? Aku hanya pemuas nafsumu? Aku tidak pernah lebih dari itu."

Jungkook mengembuskan napas dalam. Pria itu membawa kedua tangan Jihye untuk ia genggam dan Jungkook letakkan di sisi kepala Jihye.

"Jangan pernah berharap lebih, Jiya. Karena aku ... tidak akan pernah mencintaimu," jawabnya. "Tapi akan selalu kupastikan bahwa kau baik-baik saja. Hidupmu akan terus bahagia dengan apa yang aku berikan untukmu."

Setelahnya, Jungkook menghentak lagi. Gerakannya tidak sekasar beberapa menit silam. Akan tetapi, tetap saja bergerak cepat.

Sperma milik Jungkook pun perlahan keluar seiring dengan pergerakannya yang terus mengisi lubang Jihye. Bunyi penyatuan tubuh mereka terdengar begitu keras sebab milik Jihye sudah sangat basah.

Jungkook merunduk. Mengulum puting Jihye dan sesekali menggigit puting tersebut. Memberikan hickey di dada Jihye sebelum kembali mengerjai putingnya sehingga Jihye harus membusungkan dadanya.

"Akhcum!" Jihye keluar. Gadis itu meremas kuat jemari Jungkook yang setia menggenggam tangannya selagi pinggul Jungkook terus bergerak untuk mendapatkan pelepasan kedua yang mungkin masih berlangsung lama. "Eungh ... Daddy—sangat dalam. Aku tidak kuat."

Jihye menggigit bibir bawahnya. Matanya dipejamkan manakala merasakan hangat kembali lantaran Jungkook telah mendapatkan puncaknya.

"Penuh. Ahjussi, sudah—ahn. Aku sudah tidak kuat."

Jungkook melepaskan penyatuan pada inti tubuh mereka, membuat Jihye mengembuskan napas lega dan buru-buru mengatur napasnya yang tersengal.

Namun, rupanya Jungkook masih belum puas. Pria itu memiringkan posisi tidur Jihye sementara Jungkook berada di belakang Jihye.

Mengusap paha dalam gadis itu, lalu mengangkat paha kanan Jihye sebelum memasukkan lagi penisnya. Yang bisa Jihye lakukan hanyalah mendesah ketika kejantanan itu kembali masuk.

Jihye mengulum bibir saat Jungkook bergerak. Pria itu seakan tidak memiliki rasa lelah dan tak membiarkan dirinya sendiri untuk beristirahat kendati Jungkook baru saja pulang dari kegiatan berliburnya bersama istri serta anaknya.

"Kau bukan pemuas nafsuku! Kau lebih dari itu! Paham?" bisik Jungkook penuh penekanan.

Jihye hanya mampu menganggukkan kepala ketika Jungkook menghentak kuat. Tangan kanan Jungkook bahkan digunakan untuk meremas payudara Jihye sedangkan tangan kiri Jungkook digunakan sebagai bantalan kepala Jihye.

Hentakan demi hentakan telah Jihye terima. Bahkan Jihye sudah tak lagi tahu sebanyak apa Jungkook dan dirinya mencapai pelepasan masing-masing.

Empat hentakan dalam dan kuat, Jungkook kembali mengisi milik Jihye. Memeluk perut gadis itu dengan sedikit menekannya agar punggung Jihye menempel pada dada hingga perutnya.

"Sampai kapan pun, kau adalah milikku. Jangan pernah mendengarkan ucapan buruk siapa pun tentangmu. Dan jika kau membenarkan mereka, aku akan sangat marah padamu."

Jihye memejamkan mata. Air matanya kembali menetes. Benar saja. Jihye sangat bingung. Benar-benar bingung dengan Jungkook.

Apa yang dia mau? []

AFFAIRWhere stories live. Discover now