The rabbit mask

19 6 2
                                    

Maaf atas ketypoan-nya

"Makasih ya.."ucap Dimas memakai bajunya kembali.

Saat ini kondisi gudang begitu kacau,kain putih banyak berceceran dimana-mana,ruangan menjadi sembab,bau akan keringat dan entahlah bau apa lagi yang ada disana.

"Kayaknya aku hamil lagi deh,udah telat 2 bulan nih."ucap Angel.

Dimas tidak kaget,ia tahu,sudah banyak pria yang meniduri Angel sejak dia duduk di bangku 10 SMA,Dimas memilih acuh,ia sibuk merapikan kembali pakaiannya yang berantakan.

"Kok kamu diem aja."ucap Angel.

Dimas menatap Angel. dengan tajam.

"Terus,kamu mau aku kayak gimana? aku tau itu bukan anakku,bahkan kita baru melakukan kembali tadi kan?aku udah 3 bulan gak nyentuh kamu."ucap Dimas enteng.

Angel meneguk ludah,Saliva nya yang begitu kental membuatnya tak sanggup berbicara.

Angel pergi,dubrakan pintu kasar memenuhi ruangan gudang itu, Dimas yang ditinggalkan hanya bisa menggelengkan kepala.

"Lo anaknya siapa sih?mau gua gugurin kayak kakak lu yang lain?"ucap Angel memukul perutnya dengan kencang.

"Benci gua,gua maunya Dimas yang jadi ayah lu, bukan yang lain."lanjutnya.

Tanpa Angel sadari di belakangnya berdiri seseorang,merekam dialog Angel.

*****

"Gila,makin mantep aja tuh anak."ucap Dimas.

Bruk...

Suara benda jatuh mengagetkan Dimas,ia melihat ke seliling,mencari asal suara benda jatuh tersebut,namun tak ada,ia hanya menemukan pintu yang sudah terbuka.

Tepat saat ia melihat ke belakang,sesosok bertopeng kelinci menghantam kepalanya menggunakan tongkat baseball,Dimas terkapar pingsan,darah segar keluar sedikit dari kepalanya.

"Gua butuh lu."ucap sosok itu.

Sosok bertopeng itu menyeret tubuh Dimas yang lemas, menyembunyikannya di balik kain putih yang tersembunyi,tak lupa ia menutup mulut dan mengikat kaki Dimas.

*****

"Kemana aja Anjani?"tanya Anggita kepo.

"Biasa,habis rapat kumpulan,ouh iya kamu mau ikut gak?"tanya Anjani."Emang ada apa?"Anggita malah bertanya balik.

"Aku,sama 2 temen ku baru Minggu kemarin bikin club' sih,kayak tim investigasi gitu,aku yakin di sekolah ini ada yang gak beres."ucap Anjani berbisik.

Anggita tampak berpikir sejenak,tak lama ia memutuskan untuk ikut ke dalam club' investigasi milik Anjani dan kedua temannya.

"Nanti pulang kita kumpul dulu yuk,bosen udah seminggu belum ada aja kasus."keluh Anjani.

Anggita hanya terkekeh mendengar ucapan temannya itu.

Sepulang sekolah club The Inves berkumpul,mereka di fasilitasi ruangan berukuran kecil,hanya cukup untuk 5-6 orang saja,tak apa,yang penting sekolah masih memberikan fasilitas kepada mereka.

"Hari ini kita nambah member,kenalin."ucap Anjani,ia mengenalkan Anggita kepada Dana,dan Ori.

"Nah,karena ada member baru, hari ini kita gak usah nyari kasus,kita party aja, gimana?"tanya Anjani.

Merekapun mengadakan party, walau hanya sebatas minum-minuman soda dan makan beberapa cemilan.

"Eh,kalian percaya sama sekolah ini?"tanya ORI mendadak.

Who's Next? [Tamat]Where stories live. Discover now