N

6 4 0
                                    

Maaf atas ketypoan-nya.

"Angel meninggal?"tanya Anjani tidak percaya.

"Iya, katanya jasad dia ditemuin dalam keadaan serem banget."lanjut Dana.

"Serius?"tanya Anjani.

Anggita merogoh sakunya,lantas memperlihatkan foto yang ia dapat.Anjani dan kedua temannya menatap Anggita dengan heran,darimana ia dapat semua foto ini.

"Paman aku polisi,gak usah mikir aneh², kebetulan dia ngurusin kasus ini."ucap Anggita seakan tau apa yang dipikirkan oleh ketiga temannya itu.

*****

"Pak,gawat,media udah gak mau Nerima uang sogokan dari kita lagi,kasus Angel pasti bakal di up di berbagai portal media."jelas wakil kepala sekolah.

Prank...

Sebuah gelas kaca pecah dengan kerah,sosok kepala sekolah melemparnya dengan penuh amarah.

"Tcih,citra sekolah yang kita bangun lama runtuh cuman gara-gara ini?gak bisa di biarkan."ucapnya.

"Besok kita bakal tutup portal media dengan cara apapun."lanjutnya

"Tapi sepertinya itu bakal susah."jelas wakil kepala sekolah.

Kepala sekolah hanya terdiam gusar,wajahnya menatap ke segala arah dengan penuh amarah.

*****

"Gila,kejam banget sih si pembunuhnya."celetuk Dana.

Mereka ber-empat kali ini sedang melihat foto-foto Angel saat ditemukan meninggal.

"Angel suka aborsi bayi,terus Angel dibunuh dengan keadaan rahim yang udah di angkat."jelas Anjani.

"Apa jangan-jangan si pembunuh cuman mau menghukum orang-orang yang bersalah?"lanjutnya.

Anggita menatap Anjani dengan Lamat serta penuh rasa takjub.

"Kalau emang gitu,ada kemungkinan korban berikutnya orang yang punya salah juga."ucap Anggita.

ORI menatap Anggita dengan heran.

"Kok lu yakin bakal ada korban selanjutnya?"tanya Ori penuh selidik.

"Di kertas yang kita temuin dulu ada tulisan who's next kan?itu berarti korban nya bakal lebih dari satu."jelas Anggita santai.

Ucapan yang Anggita lontarkan memang ada benarnya.

"Ok,jadi tujuan si topeng kelinci itu cuman pengen ngungkapin kejahatan doang kan?"tanya Anjani serius.

Mereka semua mengangguk bersamaan, menatap Anjani dengan antusias,siap menunggu apa saja yang akan keluar dari ucapan Anjani.

"Kejahatan di sekolah?"tanya Anjani kepada dirinya sendiri.

"Bullying."lantang Anggita.

Mereka bertatapan,mulai menatap Anggita dengan penuh arti, Anggita yang ditatap hanya bisa diam melihat mereka.

"Pinter banget lu."ucap Dana mencubit Anggita gemas.

"Yang suka bully ya?Nanda."ucap Anjani.

"Target selanjutnya Nanda,kita harus kasih tau dia."ucap ORI

Mereka langsung bergegas menuju kelas,kebetulan sekali baik Nanda atau Angel merupakan teman sekelas mereka.Banyak sepasang mata yang menatap mereka dengan tatapan aneh saat mereka berlari dengan terburu-buru.

Bruk...

Anggita menabrak seorang siswi yang tampak culun,rambutnya di kepang dua serta memakai kacamata bulat yang aneh.

Who's Next? [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang