Hati yang tulus?

6 3 0
                                    

Mohon maaf atas ketypoan-nya

Happy reading

"Kamu ini telat terus,ibu capek tau ngehukum kamu terus."keluh Bu Inggit,pasalnya anak yang kemarin bukan hanya sekali atau dua kali telat, bahkan ini mungkin sudah menjadi kebiasaannya.

"Maaf Bu,tapi aku harus anterin ke dua adik ku sekolah,terus bantu beresin warung Mama."jelasnya tertunduk.

"Baiklah,ibu maafkan,silahkan masuk."ucap Bu Inggit.

Mendengar ucapan itu para siswa menjadi keberatan,beberapa dari mereka bahkan berani memotong ucapan Bu Inggit.

"Bu, kok dia dibiarin aja sih."

"Gak adil,tadi si Diya dihukum,kok dia enggak."ucap siswa yang lainnya.

"Sudah,sekarang buka buku halaman 98."jelas Bu Inggit enggan meladeni siswanya.

*****

"Hah capek banget hari ini."keluh Bu Inggit.

Ia melirik ke arah jam dinding, memperhatikan keadaan sekitar yang sangat sepi.

"Sudah jam 9 malam."ucapnya

Sebelum pulang tak lupa Bu Inggit menelpon putrinya di rumah,ia mengatakan kalau hari ini ia akan pulang telat.

Entah apa yang akan Bu Inggit lakukan,ia terduduk di depan kamera handphonenya,lantas mulai berkata, menitikkan air mata,sadar akan kesalahannya yang ia lakukan selama ini.

Ya,Bu Inggit dengan hati yang tulus meminta maaf dan mengakui kesalahannya,sejak kemarin Ori datang ke rumahnya menjelaskan kalau ia telah diincar oleh seorang pembunuh yang sudah membunuh beberapa orang di sekolah ini, mendengar itu Bu Inggit menjadi takut,ia tidak mau meninggalkan putrinya yang masih kecil sendirian,biarlah ia dipecat dari pekerjaannya asalkan ia masih bisa bersama dengan putrinya.

Blip...

Kamera di matikan, Bu Inggit mengirimkan Vidio permintaan maaf itu kepada nomor yang telah ORI berikan.

"Makasih Bu Inggit."ucap seseorang di belakang sana.

Bu Inggit menjauh ketakutan,kala melihat sosok bertopeng kelinci di Belakang sana memegang pisau di tangannya.

"Ah maaf."lantas sosok bertopeng kelinci itu melempar pisaunya ke sembarang tempat.

"Makasih ibu sudah mau mengakui kesalahan ibu,lain kali jangan di ulangi ya Bu."ucap sosok bertopeng kelinci itu.

"Tapi,maaf.."lanjutnya

Cip...

Sosok bertopeng kelinci itu menyuntikkan obat bius tepat mengenai leher Bu Inggit,seketika Bu Inggit terkapar pingsan.

*****

Bu Inggit terbangun di rumahnya,ia menatap sekeliling mencari keberadaan anaknya,di atas sofa sana putri kesayangannya tengah asyik bermain bersama Anggita.

"Nak Anggita?"tanya Bu Inggit.

Anggita yang merasa terpanggil pun lantas menoleh.

"Iya Bu?"tanyanya.

"Kenapa ibu bisa disini?dan kamu?"tanya Bu Inggit.

"Tadi Anggita nemuin ibu pingsan di ruang guru,jadi Anggita bantu ibu buat pulang."jelas Anggita seraya tersenyum.

Who's Next? [Tamat]Where stories live. Discover now