Rencana

9 4 0
                                    

Maaf atas ketypoan-nya


"Aku harap om bisa bantu mecahin kasus ini ya."ucap Ori

Kini mereka tengah berada di rumah om Tigo,tetangga ori yang merupakan polisi.

"Ok,om terima laporannya,nanti om serahkan ke atasan om di kantor ya."ucap om Tigo.

"Om duga si pembunuhnya tidak jauh dari lingkungan sekolah,ia serba tahu masalah apa yang pernah ada di sekolah itu,bisa jadi guru, penjaga sekolah,kantin,bahkan teman kalian sekalipun."jelas om Tigo.

Mereka berempat bergidik ngeri, membayangkan kalau seandainya mereka berteman dengan seorang pembunuh.

"Iya om,aku juga punya pikiran gitu."ucap Ori.

*****

Sebuah mobil sedan berwarna hitam pekat baru saja terpakir di parkiran sekolah yang lengang,di tengah malam ini entah apa yang akan ia lakukan.

Kepala sekolah keluar dari mobil itu,dengan setelan jas nya ia memasuki area sekolah,melihat ke sana kemari.

"Mau kemana pak Galih malam-malam gini?"tanya pak Adi.

Pak Adi merupakan penjaga sekolah disini,sudah sejak lama beliau kerja disini.Dengan menenteng pacul pak Adi menghampiri pak Galih.

"Ah ada kerjaan yang belum selesai pak,bapak tau kan baru-baru ini ada laporan banyak siswa yang hilang, terhitung sudah 7 laporan belakangan ini."jelas pak Galih menggelengkan kepala.

"Oalahh,kalau begitu mari pak,saya duluan."ucap pak Adi berlalu meninggalkan pak Galih.

*****

Ruang aula yang begitu megah terasa lengang,hanya suara dentingan jam besar yang terdengar sangat jelas,di tengah malam itu pak kepala sekolah memasuki area aula itu.

"Udah nunggu lama?"tanya pak kepala sekolah

"Belom kok pak."ucap seorang siswi tersenyum.

"Sekarang?"tanya pak kepala sekolah mulai menanggalkan pakaiannya.

Siswi tersebut hanya bisa mengangguk sembari tersenyum penuh arti.

*****

"Jangan berisik anjir."ucap Anjani

Anjani,Dana serta ORI kini sedang menyusuri koridor sekolah yang sangat sepi dan gelap, Anggita tidak bisa ikut malam ini,ia sedang ada urusan bersama keluarganya.

"Kalian percaya sama Anggita?"tiba-tiba ORI bertanya.

"Ya Iyalah,dia kan temen kita."jawab Anjani enteng.

"Lu?"tanya Ori menghadap ke arah dana.

Dana hanya mengangkat bahunya, menandakan kalau ia sendiri pun tidak tahu.

Sruk...sruk...

Suara seperti orang yang sedang menggali tanah terdengar, Sekarang ini mereka bertiga sedang berada di koridor menuju aula,tepat sebelum menuju aula ada jalan menuju taman belakang sekolah,tempat dimana biasanya siang hari para siswa berkumpul.

Who's Next? [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang