The First Friend

1K 96 6
                                    

Kenapa author gak muncul beberapa hari ini? karena author lagi PTS. Untung aja udah selesai, jadi author bisa up lagi deh.

Yang nunggu Claude menderita di chap depan ya. Soalnya author mau bikin chap pertemuan pertama Lucas dan Athanasia.

.

.

.

.

.

Athanasia De Alger Obelia adalah namanya. Dia adalah Putri dan itu hanyalah gelar saja. Karena sejak kecil, dia tidak pernah di perlakukan seperti Princess kebanyakan. Dia hanya Princess Terbuang.

Berbeda dengan saudara tirinya. Dia sebenarnya sangat kaget begitu tau memiliki saudari berbeda ibu. Terlebih, respon papanya positif. Athanasia selalu berusaha keras agar mendapat perhatian dari papanya tapi tidak pernah ia dapatkan. Sedangkan Zenit, dia hanya tersenyum dan papanya langsung menyambutnya.

Begitu masuk ke istana, Zenit langsung mendapatkan seluruh perhatian penghuni istana. Dia memiliki semua yang dimiliki Princess. Gaun mewah, perhiasan mewah, makanan enak, dan perhatian dari papanya.

Athanasia menangis semalaman. Dia bertanya pada dirinya sendiri. Apa yang kurang darinya? Apa dia kurang pintar? Kurang cantik? Kurang sopan? Kurang anggun? 

Kenapa papanya lebih memilih bersama Zenit daripada dirinya?

Di malam itu, Athanasia menangis di sebuah taman dekat Istana Ruby. Dia bersembunyi di sebuah pohon besar. Dia sungguh lelah dengan semuanya. Semua usaha sia-sia. Papanya tidak akan menyayanginya. Dia hanyalah anak pembawa sial.

"Hei, berhenti menangis. Kau membuatku tidak bisa tidur." 

Sebuah suara mengagetkan Athanasia. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tidak ada seorang pun. Lalu, dia mendongak ke atas. Seorang pemuda berambut hitam sedang berbaring di dahan pohon yang kuat.

Athanasia segera memberi jarak. Dia takut. Apa orang itu akan membunuh nya?

Athanasia ingin pergi tapi tenaganya sudah lemas dan ia pun pingsan. Begitu membuka mata, dia sudah berada di kamar. Athanasia sungguh yakin yang semalam bukan mimpi dan itu benar. Pemuda itu muncul lagi setelah Lilian pergi dari kamarnya.

"Apa mau mu? Aku tidak punya barang berharga yang bisa ku berikan." Ujar Athanasia dengan suara gemetar. Walau takut dia harus berani.

"Heh... bukankah kau harus bilang terima kasih karena aku sudah menolong mu?" Ucap pemuda itu dengan suara kesal.

Jadi, pria itu membawanya ke kamar. He? Bagaimana dia tau ini kamarnya?

"Kau... siapa? Kau penguntit?" Tanya Athanasia semakin panik.

Pemuda itu tentu tidak terima. "Kau salah paham Princess. Aku bukan penguntit. Nama ku Lucas. Ingat itu." Ucap Lucas. Pembicaraan mereka harus terhenti karena Lilian tiba-tiba datang.

Setelah itu, Lucas sering datang menemuinya. Awalnya dia memang bersikap waspada tapi lama-kelamaan dia nyaman juga. Lucas, walah bicaranya ketus, dia tidak merendahkannya. Di hadapan Lucas, Athanasia tidak perlu bertingkah seperti Princess. Dia hanya menjadi dirinya sendiri.

Bersama Lucas sungguh menyenangkan. Siapa yang menyangka jika pemuda malas itu cukup pintar dalam strategi perang. Lucas juga menunjukkan beberapa sihir padanya. Membuatnya semakin tertarik dan betah bersama dengan Lucas. Apakah ini rasanya jika memiliki teman?

Kalau iya, maka Athanasia sangatlah bersyukur. Teman seperti Lucas sangatlah membuatnya senang dan nyaman.

"Aku akan pergi mengambil pohon dunia." Ucap Lucas di saat mereka berdua sedang bersantai di kamarnya.

"Apa sangat jauh?" Tanya Athanasia. Lucas sudah menceritakan banyak hal termasuk pohon dunia makanya dia bisa tau.

"Tidak juga. Lagian aku sudah tau jalannya jadi tidak akan memakan waktu." Jawab Lucas. Tanpa sadar Athanasia murung. Itu berarti dia tidak bisa menemui Lucas lagi. "Hei, jangan sedih. Aku tau aku tampan jadi orang cepat merindukan ku." Ucap nya penuh percaya diri.

"Pergilah. Aku akan menyambut mu saat pulang nanti. Kita akan makan kue buatan Lili seharian." Ucap Athanasia kembali riang. Dia tidak boleh egois. Lucas bisa pergi kapan pun dia mau. Dia tidak punya hak untuk menahannya.

"Baiklah.... Sambut aku dengan baik." Ujar Lucas.

Keesokan harinya, Lucas benar-benar pergi. Athanasia merasa kesepian. Dia tidak punya teman yang bisa menemaninya lagi. Di setiap waktu, Athanasia berharap agar Lucas baik-baik saja di manapun dia berada. Dia tidak ingin teman pertamanya terluka saat kembali.

(WMMAP FANFIC) My Lovely Princess (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang