Snow (3)

551 56 14
                                    

Oke, kemana Mona selama ini? Mona lagi ujian gess...

Ujian kenaikan kelas! dan harus fokus belajar. bisa bahaya kalau sampai gak naik kelas. ini aja Mona ngebut nulis karena kebutulan tanggal merah. kalau udah selesai ulangan Mona bakal Up teratur, ya...

Sebagai gantinya, Mona bakal Double up hari ini.

Kalau ada typo tolong kasih tau Mona, ya.

.

.

.

.



Salju telah turun menyelimuti kerajaan Atlanta ini. Semua orang, dari tua, dewasa, bahkan anak-anak merasa senang. Jalan utama semakin ramai dipadati orang-orang. Gadis berambut pirang itu dengan senang menatap langit yang sedang menurunkan salju. Mata permata yang disamarkan menjadi pink tidak bisa menyembunyikan rasa takjubnya.

"Lucas.... saljunya cantik."

Pria bermata merah itu ikut senang melihat Athanasia.

"Ya... sangat cantik." Ucap Lucas memuji. Tapi bukan saljunya melainkan gadis berambut pirang itu. Sungguh cantik. Athanasia menggunakan gaun sepaha berwarna perak, celana hitam, dan sepatu bulu perak juga. Rambut pirangnya di biarkan terurai dengan indah. Sedangkan Lucas, pemuda itu cukup menggunakan pakaian tebal berwarna hitam.

Mereka berdua berjalan bersama menikmati pemandangan salju putih yang indah itu. Untung saja Lucas menggunakan sihir penghangat sehingga rasa dingin tidak terlalu terasa.

"Andai saja Lili di sini...." Gumam Athanasia. Gadis itu sedikit khawatir. Lilian sebenarnya ingin ikut tapi ketahanan tubuhnya akan suhu dingin benar-benar buruk. Walaupun Lucas sudah memberi sihir penghangat dan juga batu sihir tapi tidak terlalu berhasil.

"Saya tidak papa. Princess bersenang-senang lah."

Itulah yang Lilian katakan dengan senyum hangat nya.

"Jadi.... kau sudah bikin daftar tempat yang harus kita kunjungi?" Tanya Lucas heran. Athanasia dengan bangga menunjukkan kertas yang berisi rencananya. "Tentu saja. ini semua adalah tempat terkenal. Semua makanannya terkenal sampai keluar. Saat di Obelia aku ingin sekali coba. Sekarang baru kesampaian." Ucap Athanasia panjang lebar. Athanasia membayangkan aneka macam makanan yang akan masuk ke mulutnya. Membayangkan saja sudah membuat air liurnya meleleh.

Berbagai tempat mereka datangi. Mulai dari makanan berat, makanan khas kerajaan lain, dan aneka makanan lokal lainnya. Tempat ke-10 yang mereka kunjungi adalah cafe yang menyediakan makanan manis. Di dalam cafe sudah ramai dengan pasangan yang sedang berkencan. Lucas berusaha sekuat tenaga mengabaikan pasangan-pasangan yang asyik bermesraan itu. Untung saja gadis di seberangnya tidak sadar dan lebih fokus ke kue cokelat yang ia makan.

"Coba ini. Enak loh." Athanasia mengarahkan sesendok kue ke mulut Lucas. Lucas menyambut itu dengan ikhlas meskipun perutnya sudah penuh. Bayangkan saja, mereka sudah pergi ke banyak tempat berbeda dan makan makanan yang banyak juga.

"Enak banget... nyam...." Gumam Athanasia dengan kedua pipi menggembung layaknya tupai yang makan. Athanasia menikmati sensasi lelehan cokelat di dalam mulutnya ini. Rasa manis cokelat di padukan dengan karamel yang gurih membuat cita rasa semakin nikmat. Ini adalah rasa yang belum ia rasakan. Kunyahan penuh penghayatan itu terhenti begitu merasakan sesuatu menyentuh pipinya.

Lucas, pemuda itu dengan sebuah tisu menyentuh sudut bibirnya. Sepertinya ada sisa cokelat di sana.

"Makan yang pelan. Kau bukan anak kecil." Ucap Lucas sambil senyum. Entah kenapa mata Athanasia merasa silau tiba-tiba. Kenapa wajah Lucas bersinar seterang matahari?

(WMMAP FANFIC) My Lovely Princess (TAMAT)Where stories live. Discover now