End (6)

210 19 10
                                    

Sehari sebelum Eksekusi...

Kaisar Obelia ini memang harus berterima kasih pada kekasih anaknya itu. Penyihir Agung yang muncul untuk membantunya menangkap para penjahat. Bukan hanya itu, Lucas juga turut memberikan sihir pemurnian agar para ksatria yang terkena sihir hitam dapat pulih kembali.

Dan berkat itu, Felix juga berhasil selamat dari kondisi kritis.

"Kau harus istirahat," ucap Claude.

Tapi pria berambut merah yang terlihat pucat itu menjawab, "Bagaimana bisa saya istirahat, sedangkan Anda sibuk seperti ini. Saya baik-baik, saja. Kesurupan sebentar tidak akan melemahkan saya."

"...." Claude tahu sekeras apapun ia memaksa, temannya ini tidak akan meninggalkannya.

Kedua orang itu pun berjalan menuju penjara bawah tanah istana garnet. Dari pintu masuk, sudah terdengar jeritan kesakitan dari orang-orang.

"Salam kepada Matahari Obelia." Seorang sipir penjara menghampiri mereka.

Claude melihat penjara-penjara yang penuhi orang berteriak kesakitan padahal para penjaga tidak menyiksa mereka. "Ada apa ini?" tanya Claude.

"Salam kepada Matahari Obelia. Saya yang akan menjawab," ucap seorang penyihir, "seperti yang Anda lihat. Orang-orang ini tersiksa karena efek dari sihir hitam yang mereka gunakan."

"Ternyata ada efek sampingnya juga," gumam Claude pelan. Seorang penjaga mendekati mereka dan memberi laporan hasil introgasi yang mereka lakukan. Semua pengakuan tersangka sama, mereka hanya tentara bayaran yang diminta untuk menyerang kekaisaraan. Bayaran mereka sangat tinggi dan yang membayar mereka adalah Duke Alpheus.

Kesaksian yang sungguh banyak. Dengan begini, Duke Alpheus tidak mungkin bisa menghindar dari hukum. Senyum bahagia langsung terbit di wajah tampan itu.

"Siapkan semuanya. Aku mau melihat pengkhianat ini di arak di depan rakyat." Claude akan senang jika melihat para penjahat ini mendapat siksaan dulu sebelum akhirnya menjemput ajal.

Setelah dari ruang bawah tanah, kedua orang itu kini beralih ke penjara para bangsawan. Berbeda dengan penjara bawah tanah, penjara bangsawan itu tergolong bagus untuk penjara. Ada ranjang, meja, jendela, juga ruangan untuk satu orang.

"PADUKA! SAYA TIDAK BERSALAH!"-Roger Alpheus langsung teriak begitu melihat kedatangan Claude-"INI SEMUA SALAHNYA!!! SAYA HANYA DIMANFAATKAN!"

Mata pertama itu memandang hina sang Duke. Anjing putih yang ia benci akhirnya bisa disingkirkan. "Dimana Zenit?" Claude bertanya itu karena ia tidak bisa menemukan keberadaan putri palsunya. Semua istana sudah digeleda tapi tidak ada tanda-tanda akan kehadirannya.

"Sa-saya tidak bersalah! Saya hanya dijebak, Yang Mulia! Sihir hi-"

Perkataan Duke Alpheus terhenti begitu Claude memotong ucapnnya, "Dimana Zenit?"

"Sa-saya ti-tidak tahu, Paduka," jawab Duke Roger dengan wajah pucat. Kaisar di depannya tidak akan mempercayainya lagi. Hidupnya sudah tamat.

"...." Claude berlalu begitu mendengar jawabannya. Pria berambut pirang itu berjalan menuju sel lain. Kakinya berhenti tepat di depan sel Anastasius.

Pria yang sangat mirip dengannya itu terlihat lemah tak berdaya padahal dirinya sama sekali belum disiksa seperti tahanan lain.

Menyadari kehadiran Claude, Anastasius berkata, "Apa kabar, Adikku Tersayang?"

"Tidak aku sangka mayat hidup masih bisa bicara." Jawaban yang keluar dari mulut Claude.

Anastasius malah tertawa. "Hahahah... gaya bicaramu tidak berubah ya." Tingkah yang begitu santai padahal kematian sudah ada di depan mata.

(WMMAP FANFIC) My Lovely Princess (TAMAT)Where stories live. Discover now