I'm not her 13

1.4K 151 7
                                    

Matahari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya. Tapi Ayana, gadis itu sudah rapi dengan pakaiannya.

Bukan untuk berangkat sekolah, melainkan untuk menghabiskan waktunya bersama Adam kakak laki-lakinya yang akan pulang hari ini.

Sebelumnya dia sudah menelpon Billa dan Rissa memberitahu kalau hari ini dia tak akan masuk sekolah.

Ayana berjalan menuruni anak tangga menuju meja makan untuk meminum segelas susu. Baru saja Ayana meletakkan gelas susu nya yang sudah kosong terdengar sebuah suara.

"Mau kemana loh" tanya Ferdian

"Bukan urusan lu" jawab Ayana cuek dan hendak berjalan meninggalkan meja makan.

Dengan cepat Ferdian meraih tangan Ayana dan menggenggamnya dengan kuat.
"Gue tanya sekali lagi lu mau kemana? Jangan mentang-mentang dirumah nggak ada bokap nyokap lu bisa pergi seenaknya." Ucap Ferdian tegas.

"LEPAS SAKIT BEGO!!!" teriak Ayana sembari menarik tangannya agar terlepas dari genggaman Ferdian.

"Gue mau pergi kemana pun itu bukan urusan lu. Lu cukup urusin hidup lu dan jangan urusin hidup gue PAHAM." Sambung Ayana penuh penekanan.

Dengan gerakan refleks Ferdian mengangkat tangannya ke atas hendak menampar wajah Ayana.

"APA MAU TAMPAR GUE? TAMPAR NIH TAMPAR" ucap Ayana menunjuk nunjuk pipi kanannya.
"GUE MAU LIHAT SEBERAPA KASAR LU SELAMA INI SAMA GUE. CEPET TAMPAR" sambungnya lagi.

Ferdian menurunkan tangan perlahan meredamkan amarahnya.
Dia tak mau kelepasan yang mengakibatkan dirinya dalam masalah nantinya.

Ayana yang melihat Ferdian menurunkan tangannya langsung membalikkan badannya berjalan meninggalkan Ferdian.

"Sorry " ucap Ayana berbisik tanpa didengar Ferdian

[•••✏️•••]

15 menit telah berlalu namun orang yang ditunggu masih belum terlihat juga. Ayana sudah sedikit kesal dengan cepat dia mengambil ponsel yang berada di saku jaketnya.Mencari nama Adam tanpa ragu dia menekan logo telepon itu namun tak ada jawaban membuatnya semakin kesal.
"Nih anak kemana sih? Jangan bilang dia tenggelam digayung" Ucap Ayana asal

Ayana kembali mencobanya lagi
Dering pertama masih tak ada jawaban, namun di dering kedua panggilannya terjawab

" Lu dimana njirr? Gue dah diparkiran ini cepetan , lama-lama gue berubah jadi lumut nih" ucap Ayana kesal

"Belakang" jawab Adam
Ayana membalikkan badannya dan bener ada sosok pria yang sangat ia kenali sedang menatapnya sembari tersenyum lebar, menampakkan deretan giginya yang putih dan rapi.

"Dih rapi banget lu, mau ketemuan sama siapa sih? " Goda Ayana

"Mau ketemu sama selingkuhan gue si niatan, eh malah diajak jalan sama lu"

"Owh berani-beraninya yah lu selingkuh dibelakang kak Winna, mau gue laporin hah"

"Silahkan kalau dia percaya, gue kan tipe orang yang setia"

"Setia... Setiap tikungan ada maksud lu?"
"Udah ayo gue dah laper nih, cari sarapan dulu ayo" sambung Ayana

"Lagian lu udah tahu punya penyakit lambung sok-sok an belum sarapan"

"Kan biar bisa sarapan sama elu bego, dah lah ayo nih elu yang bawa motornya"

"Dih nyuruh gue elu"

"Nggak papah gue yang bawa paling nanti elu malu sendiri dibonceng cewek, mana ceweknya cantik lagi "

"Pede banget si anaknya ibu Amelia yang satu ini" ucap Adam sembari mencubit pipi Ayana

I'm Not Her [On Going]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora