9. Introduction To The Parallel World's Bridge

38 7 2
                                    

Beomgyu seharian memperhatikan Ryujin tidur. Itu saja.

Ryujin tidur tidak bangun-bangun.

Beomgyu pikir itu akibat dari berjalan kesana-kemari ke mimpi orang. Kasihan Ryujin.






Beomgyu ingin memperhatikan perut Ryujin yang naik turun, tapi itu tidak terjadi. Beomgyu juga baru sadar, dia juga tidak bernapas lagi. Jadi bagaimana dia bisa bertahan selama ini?

Bagaimana bisa dia tertidur tapi tidak makan?

Dan bagaimana tahun bisa dimulai dari angka 2?

Semakin hari pertanyaan yang berlarian di kepala Beomgyu semakin banyak, dan Beomgyu berharap ada yang dapat menjawab segala keingintahuannya.


































Tak lama kemudian Beomgyu tersentak saat ada suara ketukan pintu. Siapa pula yang mengetuk pintu? Memangnya pintu rumahnya bisa diketuk? Apa itu keluarganya?

Awalnya Beomgyu takut dan mencoba membangunkan Ryujin. Lalu dia teringat, untuk apa takut? Dirinya juga hantu.






Jadilah Beomgyu berjalan mengendap-endap menuju pintu rumahnya. Dilihatnya tamu yang datang dengan pakaian... yang sangat... entahlah bagaimana Beomgyu menjelaskannya.

Kalau Ryujin datang dengan pakaian rapih, pemuda satu ini datang dengan baju seperti kaos dalaman kebesaran, sweater wool, dan celana kepanjangan.





Beomgyu membuka pintu rumahnya, "Iya...?" Tanyanya perlahan.

Pemuda itu menatapnya dengan wajah datar, "Ada Ryujin?" Tanya pemuda itu.

"Ada, sedang tidur."

"Udah dibangunin?"

Orang dengan bahasa aneh lagi, pasti teman Ryujin. Beomgyu mengangguk, "Sudah, tetap tidak bangun."

"Boleh gue masuk?" Tanya pemuda itu.

Beomgyu tidak begitu mengerti, tapi dia mengangguk saja, "Nama kamu siapa?" Tanya Beomgyu.

Pemuda itu menepuk dahinya, "Lupa, maaf. Asahi." Ucapnya sambil menyodorkan tangan.

Beomgyu menerima jabatan tangan itu, "Beomgyu, Choi Beomgyu." Balas Beomgyu, sengaja menyebut nama panjangnya agar Asahi balik menyebutkan nama panjangnya, siapa tau nama depannya juga Shin.

"Hamada Asahi." Balas Asahi melangkah masuk ke rumah Beomgyu. Syukurlah, bukan Shin lagi.






































Asahi dan Beomgyu kini duduk di lantai, hanya melihat Ryujin yang tertidur. Kalau Asahi sambil berpikir bagaimana cara membangunkan Ryujin, Beomgyu berpikir siapa Asahi.





Dengan malu Beomgyu mulai bertanya, "Apa kamu sudah meninggal juga?"

Asahi menatap Beomgyu dengan tatapan tidak mengerti, "Enggak, gue masih hidup. Ryujin juga. Lo juga hidup."

"Oh..." Jawab Beomgyu, hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.























"Kalian kemarin ngapain?" Tanya Asahi.

"Jalan-jalan di mimpi." Jawab Beomgyu

"Mimpi orang meninggal juga?"

Beomgyu bingung, "Maksudnya?"

"Coba ke mimpi orang yang meninggal?"

"Tidak tau..." Jawab Beomgyu menggidikkan bahu, apakah yang disebut Asahi adalah keluarganya? Apa benar keluarganya sudah tiada?

I Found HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang