bab 11

23.9K 2.8K 59
                                    


Happy Reading!
.
.
.
.

10.Ayam.
____________

"Nana?"

"oi aik yam!"(oi taik ayam)

"Nanaa!!"

Berbagai panggilan terdengar di pendengaran Indara, ia tahu suara itu. Suara yang sangat__

"Nana angun pet! Apain ih dul di tu aya bo"(nana bangun cepet! Ngapain tiduran di situ kaya kebo) ujar bocah Tengik ini.

Suara yang sangat ingin ia musnahkan....

Indara yang sudah dongkol setengah mati pun bangun dari pingsan dadakannya dan lanjut menggemplang kepala bocah tengik itu dengan sedikit kasar sampai Gerhana terjungkal, sangking dongkolnya ia pun melupakan apa yang menyebabkan dirinya pingsan.

Tetapi saat ia mulai mengingat kejadian tadi, ia mulai shok di tempat kembali setelah mengingat kelakuan biadab bocah tengik ini sungguh membuat dirinya bergetar hebat.

Dengan keringat bercucuran di dahinya, Indara memberanikan diri untuk menghampiri Gerhana yang sedang mendudukkan dirinya sambil mengusap usap kepalanya dengan hati hati dan....

Grep

"HUAA.... AJAA AFF IN NANA GA ANGGIL AMU AJA HUAA!!"(huaa Aja maaf in Nana gak panggil kamu Aja huaa)

"AJAA!! HUAAA....ANGAN AYA GNI!! GA AIK!! NTAKH ASUK NEKHAKA!!"(Aja huaa jangan kaya gini, ga baik , ntar masuk neraka)

"NDA SAH SO SO AN DI SIKOPET!! AMU SIH CILL!! HUAAA..."(gak usah sok soan jadi psikopat, kamu masih kecil. huaaa)

Pekikan pekikan yang Indara katakan terus di lontarkan, dengan keadaan Indara yang memeluk Gerhana sambil menangis. kali ini bukan akting! Ini nyata, murni, dan tulus dari hati Indara yang paling dalam. Karena ia sungguh trauma dengan psikopat di kehidupannya dahulu.

Sedangkan Gerhana? Komuk cengo, Ia bingung dengan Indara yang tadinya pingsan, terus tiba tiba gemplang kepalanya hingga terjungkal, eh ini gantian tiba tiba nangis nangis sambil teriak kek ayam kejepit.

Gerhana di buat binging lagi dengan kata kata yang Indara lontarkan, ia tak merasa berbuat yang tidak tidak kok. Sungguh ia tak tahu letak kesalahannya di mana hingga ia bisa masuk neraka. Ia masih polos kok, Sungguh.

Gerhana tersadar dari komuk cengo nya dan kemudian beralih melihat Indara yang tengah bergetar ketakutan sambil berteriak tak jelas. Gerhana yang melihatnya pun tak tega, ia mengelus rambut Indara pelan dan menepuk nepuk punggung kecil itu dwngan pelan.

"dahh ihh, agian acu alah apa cih? Acu nda alah apa apa lho, suekh"(udahh ihh, lagian aku salah apa sih? Aku gak salah apa apa lho l, suer) ujar Gerhana.

"A-amu alah!! A-amu sikopet!! Huaa...."(kamu salah, kamu psikopat huaa..) jawab Indara sesegukan.

"acu ukan sikopet!! Acu Gekhhana Aksakhaja Dikhgantakha!!"(aku bukan sikopet, Aku Gerhana Aksaraja Dirgantara) terang Gerhana, ia bingung. Namanya itu bukan sikopet bukan! Tapi kenapa Indara bilang Gerhana sikopet?? Apakah otaknya turun di bokong hingga menjadi sinting??

"Ndaa!! Amu aya Sikopet ituuu! Huaaa"(gak kamu kayak psikopat ituu!! Huaaa) ujar Indara menyangkal.

sedangkan Gerhana terheran heran. Siapakah sikopet itu? Apakah yang dekat dengan Indara selain ia? Tidak bisa di biarkan!

"Eiyy, cyiapa sikopet? Yaki yaki ato peyempuan?"(eiyy, siapa sikopet? Laki laki atau perempuan?!) tanya Gerhana sarkas dengan melepaskan pelukannya.

Back To Baby[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang