bab 27

8K 1K 24
                                    


HAII!!APA KABAR??

SEMOGA GAK BAIK YAHH!!

AYO VOTE,KOMEN+FOLLOW ALFA!

Gue buat kebuncinan dua ortu si bocil dulu oke, ntar duobocil gue nongol lagi kok.

Typo itu manusiawii:>

HAPPY READING!!!
.
.
.
.
.
.
.

27. Rumit
______________

"ARGGHH!!!SAYANG MAAF HUHU, AKU TADI---

Teriakan kesakitan Guntur saat Aira memelintir kupinya terhenti karena Aira berpekik keras.

"TADI APA HAH?!!GAUSAH NGELES, POKOKNYA KITA PISAH RANJANG 1 TAHUN!!" semprot Aira langsung menghentikan kegiatannya memelintir kuping Guntur, dia bersedekap dada dan membuang muka.

Nyuttt

Guntur memegangi telinganya, rasa perih itu yang hinggap di telinganya. Matanya sudah berkaca kaca ingin menangis ketika mendengar semprotan Aira, tapi dia tahan karena saat ini dirinya sedang berada di lorong rumah sakit dan kini dia menjadi tontonan orang orang berlalu larang.

Tadi Guntur baru saja sampai pada jam 10 pagi, sedangkan Aira memintanya untuk sampai pada jam 7 pagi. Langsung saja ketika Aira melihat Guntur, dia dengan cepat menghampirinya dan menjewer kuping Guntur kuat kuat.

"Hanny~ Panggil Guntur mengecilkan suaranya.

"...."

Tidak ada jawaban, itu yang membuat Guntur kalut.

"sayang~

"...."

Mata Guntur sudah siap meleleh sebelum suara pintu terbuka mengalihkan pandangan mereka, di pintu masuk ruang rawat Indara terbuka menampilkan dokter yang kini berwajah lelah.

Sontak saja kedua orang yang sedang bertengkar itupun langsung menghampiri sang dokter.

(Anggep pake bahasa enggres, gue males translate:v)

"gimana keadaan anak saya dok?" ucap keduanya berbarengan, sontak saja Aira melototkan matanya ke arah Guntur dan Guntur yang di pelototkan hanya menyengir kuda.

"pertama tama saya ucapkan selamat karena oprasi pengambilan pelurunya semalam berjalan lancar, anak ibu bapak bisa di selamatkan dan sudah sadar, tap---" dokter itu menjeda kalimatnya, saat ingin melanjutkan lagi kedua orang dewasa itu saling sahut memekik kesenangan.

"INDARA SELAMAT RAA!!"

"INDARA SELAMAT TUR!!"

Keduanya memekik bahagia karena anaknya mendapatkan madzmumah dari Allah.

Keduanya saling memeluk dan menangis bahagia, sampai suara dokter yang memberhentikan kegiatan peluk memeluk mereka.

"tapi..."

Keduanya kini mulai cemas, "tapi apa dok?" tanya Aira khawatir.

"sebelumnya saya mohon maaf, karena---

Back To Baby[END]Where stories live. Discover now