EPILOG

10.2K 1K 108
                                    

MAAF BARU UP, KOUTA GUE ABIS MALEM TADI HEHE.

6 tahun kemudian...

Seorang pria tampan dengan rahang yang kokoh dan iris mata yang tajam dan bibir tipisnya membuat setiap kaum hawa terpesona akan ketampanannya di padukan dengan tubuh tegapnya. Sangat mendekati kata sempurna. Namun, wajah tampannya itu sayangnya tertutupi oleh sebuah topi.

Pria itu sekarang tengah mengawasi tunangannya yang sedang berada di sebuah kafe, dia cukup curiga dengan tunangannya karena akhir akhir ini selalu menjauhinya dan menjadi cuek kepadanya. Maka dari itu dia memilih untuk menguntit tunangannya.

Dia cemas, takut jika tunangannya sudah bosan padanya. Takut malah pergi dengan pria lain. "Sial, kenapa malah nangis sekarang sih!" decaknya jengkel sembari mengusap air matanya yang entah kapan berair.

Pria itu untuk kesekian kalinya mengecek ke arah meja tunangannya yang berada tak jauh ataupun dekat dengan tempat ia duduk, menghembuskan nafasnya lega kala tidak ada orang yang menemui gadisnya. Mungkin dia hanya terlalu overthingking karena akhir akhir ini tunangannya menghindarinya.

Tersenyum tipis, pria itu hendak bangkit. Namun, tiba tiba matanya melebar saat ada seorang lelaki dengan setelan jas hitam dengan tubuh tegapnya menghampiri tunangannya.

Pria itu, Gerhana langsung kebakaran jenggot ketika melihat tunangannya, Indara. Seperti menyambut hangat pria itu dengan senyuman manisnya yang akhir akhir ini tak di perlihatkan padanya kembali.

Mereka seperti berbincang bincang mesra, hati Gerhana panas di buatnya. 

"Ara, kamu gak mungkin selingkuh kan?" gumam Gerhana sendu.

Mata Gerhana sukses terbelak ketika pria kaparat itu dengan lancangnya memeluk miliknya! Garis bawahi, MILIKNYA!!

Nyuutt

Hatinya berdenyut sakit, benarkah apa yang di pikirannya sekarang ini? Benarkah bahwa tunangan yang amat ia cintai berselingkuh?

Gerhana menggelengkan kepalanya cepat, ia tak boleh berburuk sangka pada tunangannya. Mereka sudah sejauh ini, dan Gerhana percaya padanya.

Bisa Gerhana lihat Indara meliriknya singkat. Ia kira tunangannya itu akan menghampirinya dan menjelaskan kesalah pahaman ini, namun yang terjadi malah dia mengangkat bahu tak peduli dan tersenyum manis pada pria cukup tampan di depannya.

Hati Gerhana seperti teriris melihatnya, dia tersenyum tipis, "gak, mungkin Ara masih kesal sama Aja" gumam Gerhana yang berusaha positif.

Gerhana bangkit dari duduknya dan menghampiri meja tempat Indara dan pria tadi berbincang, tanpa kata Gerhana menonjok kuat pipi pria itu hingga tersungkur.

BUGH

Semua yang berada di cafe shok, para pengunjung langsung saja mengerumuni di antara meja tempat Indara berada.

Sedangkan Indara langsung bangkit, Gerhana kira Indara akan memeluknya namun ternyata---

PLAK

"lo gajelas tau gak!" bentak Indara menatap tajam setelah tangannya menampar pipi Gerhana.

Gerhana mematung, ia tak menyangka tunangannya akan melakukan hal seperti ini. Dulu saja jika dia menonjok habis orang yang di anggapnya bahaya untuk hubungannya pun Indara hanya mengomel yang menurutnya sangat lucu.

Namun, ini seperti bukan Ara nya. Ara nya tidak seperti ini.

Gerhana dengan tangan gemetar memegang bahu tunangannya itu, "A--ara, kok kamu gini sih?" lirih Gerhana menahan air matanya agar tak keluar.

Back To Baby[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang