Bab 4

1.2K 213 14
                                    

Renjana di Ujung Senja
Bab 4

Aku melempar vas bunga ke arah Rajen dan pria itu menangkis dengan kedua tangan hingga benda itu terbanting ke lantai dengan bunyi memekakkan. Rajen terkejut, tak menyangka aku akan melakukan hal itu.

"Pergi!" Aku menatap pria itu marah. "Aku tak peduli kamu mau pulang besok atau detik ini juga, terserah!"

"Aku minta maaf...."

"Meow..." Saat Orenji mendekati Rajen, pria itu dengan sigap mengangkat tubuh makhluk bermata hijau itu agar tidak mengenai pecahan vas bunga, tetapi gara-gara itu, tangan Rajen terluka dan mengeluarkan darah segar.

Tersadar dari amarah, aku meminta maaf dan mengajak Rajen ke arah bak cuci piring. Sementara Orenji duduk di meja keramik sebelah Rajen, aku membasuh luka di tangan pria itu.

"Maaf...."

"Kamu tidak perlu meminta maaf. Aku yang bersalah," ujar Rajen menatapku, tapi fokusku pada luka di tangannya yang masih mengeluarkan darah. "Ayu... aku sudah bercerai dengan istriku."

Ucapan Rajen menghentikan kegiatanku, hanya sedetik. Setelahnya aku mengeringkan tangannya dengan lap bersih. Aku tidak berkomentar, kemudian berbalik untuk mengambil kotak obat.

Selama membebat luka Rajen dengan perban, aku teringat adegan dalam ebook novelet "The Secret" karya Aqiladyna dan Putri Permatasari, membuatku tersenyum sendiri.

"Senyum kamu masih sama, cantik, Yu." Karena aku diam saja, pria itu pun berkata lagi, "Apa kita... bisa bersama lagi seperti dulu?"

"Tidak bisa," jawabku tenang, padahal dalam hati sepanas terik mentari di tengah hari. "Saya memang belum menikah, tapi bukan berarti saya masih sendiri. Saya sudah mempunyai tambatan hati."

"Siapa pria yang sudah
menarik hatimu?"

"Kamu tidak mengenalnya."

"Aku harus mengenalnya. Aku harus tahu apakah dia jauh lebih baik dariku atau tidak," ucap Rajen tak lepas menatapku membuatku ingin tertawa lalu mengguncangkan tubuh tinggi besarnya, atau memukuli tubuhnya hingga babak belur?

"Pria itu... sangat baik, dia juga mampu membuat hidup saya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia telah mengisi hari-hari saya yang kosong selama ini."

Rajen menatapku dengan senyum, tetapi aku melihat luka di matanya. "Apa dia... tinggal di sini?"

Aku menggeleng. "Dia tinggal di kota. Seminggu sekali dia pasti berkunjung ke sini."

"Sabtu ini? Atau Minggu besok? Apa aku bisa bertemu dengannya...?"

"Sore ini dia biasanya ke sini."

"Kalau begitu aku akan menunggu di sini sampai dia datang."

Aku mengembuskan napas. "Terserah. Kamu bisa menunggu di ruang tamu atau di mana pun."

"Terima kasih."

"Tapi maaf, saya tidak bisa menemani karena ada pekerjaan." Setelahnya, aku langsung masuk ke kamarku.

***

Putri Permatasari, Sabtu, 23 Oktober 2021, 6.05 wib.

Info Pdf ready
1. The Nanny and I 30k
2. Pudar 38k
3. Hurt seri 2 ( FF Jimin BTS) 10k
4. Diet Juice 25k
5. My Young Stepfather 10k
6. dll.

Renjana di Ujung Senja by EmeraldWhere stories live. Discover now