✧・゚ 𝟣 ゚・✧

999 91 6
                                    

Suara gemeriuh para siswa Sekolah Menengah Atas seakan terdengar sampai aula terbuka yang jaraknya bahkan cukup jauh dari kelas senior itu. Lalu lalang antar pelajar dari gerbang sampai parkiran belakang sekolah cukup membuat jalanan macet. 

Khususnya kelas 12 yang disibukkan dengan rutinitas pagi mereka, menyontek. Pr bukan lagi pr buat mereka, bukan karena malas atau semacamnya melainkan jadwal mereka yang lumayan sibuk dengan urusan tugas lainnya.

"Njir kalau mau nyontek jangan main rebut ae!" sarkas seseorang berkulit coklat.

"Siapa yang nyontek njir, orang ini buku gua, jangan asal nuduh lu. Semalem gua udah ngingetin buat ngerjain tuh tugas tapi lu batu, ga bisa dibilangin!" jawab Jaehyuk lalu diberikan bukunya ke Asahi yang duduk di sebelahnya.

"Lah kaga ada yang udah bereskah selain lu?" tanya  berkulit coklat yang ga lain adalah Jeongwoo.

"Bang Ji, lu udahkan? Contekin gua," lanjut Jeongwoo tapi pemilik nama tidak merespon sama sekali.

"Anjrit, gua dikira patung disini." kesal Jeongwoo.

"Keknya bakal ada yang ngelilingi lapangan nih." tawa seorang Yedam dan Hyunsuk yang duduk santai.

"Bang Hyunsuk, gua tau lu baek. Kaga kaya manusia lain disini, gue nyontek ya." aegyo Jeongwoo yang seketika membuat Yedam bergetar geli.

"Geli anying, kek manusia baek-baek aja lu kalo aegyo!"

"Cepet kerjain sebelum tuh guru dateng!" tawa ringan Hyunsuk masih bisa didengar Jeongwoo sembari mendongak ke anak bungsu.

"Junghwanie~ gue juga mau~" aegyo Jeongwoo semakin menjadi-jadi.

"Gapapa gua nulis jawaban lu? Gua bisa ngerjain sendiri kalau lu keberatan." ucap Asahi yang bicara dengan seseorang jaket orange di sampingnya.

"Waktunya ga akan cukup kalau mikir Asa, udah tulis aja punya gua. Gua jamin bakal bener." jawab Jaehyuk sambil mengelus rambut Asahi.

Memecah keheningan yang bahkan baru berjalan beberapa menit. Seseorang memasuki pintu dengan hoodie oversize yang sangat menjadi ciri khasnya di sekolah.

"Njir lu biasanya dateng pagi, tumben sekarang lu telat, gua kira bolos lu. Kenapa lama?" tanya Yedam yang bertugas mengabsen.

"Gua kesiangan, gua baru bangun jam setengah 7." sambat Junkyu duduk di bangkunya dan melihat teman sebangkunya belum datang.

"Ruto bolos lagi?" tanya Junkyu.

"Ga, dia udah bilang ke gua kalau hari ini dia masuk." jawab Hyunsuk sang ketua kelas.

"Lu jangan ngurusin hidup orang, tugas lu udah beres apa belom?" tanya Jeongwoo dari ujung ruangan.

"T-tugas apaan bjir?"

"Matematika, baru kemarin pelajarannya, lu udah lupa?" tanya Jihoon dengan sinis.

"Njir matematika 2 hari sekaligus? Otak gue mana kuat." Kejadian sama seperti sebelumnya, Junkyu mulai mengambil buku dari dalam tas.

"Mitimitiki dii hiri sikiligis? Itik gii mini kiit. Makan tuh lari!" julid Jihoon tanpa henti.

"Emm lebih tepatnya 3 hari sekaligus kita sarapan matematika." sambung Yoshi yang mendengar.

"HAH 3 Hari? NIH SEKOLAH GILA APA GIMANA SIH!!" teriak Junkyu.

"Santai santai, lu mending kerjain sekarang daripada ribut" ucapan Jaehyuk mampu membuat Junkyu berlari kearah Jeongwoo.

"Dia masuk langsung ribut sekelas." gumam Asahi dengan tatapan khasnya.

"Biarin ajalah, Asa fokus ngerjain aja. Sini gua bantu." Jaehyuk mengambil buku Asahi dan mulai nulis dengan cepat.

Mata Junkyu yang tadinya fokus dibuat berantakan oleh Haruto yang baru masuk kelas, "To, lu udah ngerjain matematika? Ada tugas njir."

"Gue ga peduli soal itu, tuh guru itu juga ga bakal hukum gue. Lu inget kemarin dia ngomong kalau gue tipe idamannya? Jadi fiks dia ga bakal ngehukum gua."

"Dih, ucap Junkyu yang komat kamit.

"Lah ngapa emang kalau tuh guru suka Ruto?" tanya si bontot yang melihat seorang Junkyu mengoceh tidak jelas

"Diem!"

"Guru dateng heh!" Beberapa anak dikagetkan oleh Doyoung yang berlari memasuki kelas.

"Heh anjing gua belom beres."

"Untung gua udah, papai~" sambung Jeongwoo dengan santai.

"Gapapa si Ruto juga belomkan? Santai Bang, ada temennya." ucap Junghwan yang berniat menenangkan Junkyu berakhir nihil saat guru datang.

"Selamat pagi cepat kembali ke tempat duduk kalian dan cepat kumpulkan tugas yang kemarin Ibu berikan dalam hitungan 5, 4," ucap guru yang baru datang mulai berhitung.

"Anjir pake diitung segala!" geram Junkyu bingung.

"Cepet kumpulin seadanya Jun, lu mau lari beneran?" tanya Jaehyuk yang berada di depannya.

"Lah orang gue belom sama sekali njir." ucap Junkyu makin bingung.

"3, 2, 1. Oke jadi siapa yang ga mengerjakan?"

"Ngaku sebelum Ibu cek nama kalian satu-satu!" lanjutnya mengancam.

"Junkyu" ucap Jihoon tanpa merasa takut.

"Lah ngapa gua?" protes Junkyu.

"Junkyu!" panggil guru.

'Fuck kata gua teh.'

"Maaf Bu, saya belum mengerjakannya. Saya lupa kalau ada tugas dari Ibu" ucap Junkyu mengaku.

"Baru kemarenkan pelajaran saya, kenapa bisa lupa? Gampang banget kamu lupain kerjaan, enak ya idup kamu. Keluar, lari keliling lapangan 20x terus kerjain tugasmu di luar!"

"Haruto, Haruto juga belum, Bu." bantah Junkyu mengadu.

"Haruto?" kaget guru.

"Me? No, I'm not, I've done my homework." Haruto memperlihatkan isi bukunya tepat di wajah Junkyu sebelum mengumpulkan.

"Tunggu apa?"

"T-tapi Bu-" bantah Junkyu sia-sia saat sang guru menunjuk arah pintu.

.

.

.

Beberapa jam berlalu sejak mulainya jam pelajaran dan tepat saatnya sekarang untuk istirahat, dimana waktu yang paling dinantikan. Tidak banyak waktu untuk dibuang sia-sia, semua kantin sekolah disana dalam kondisi penuh sesak. Setelah membeli sesuatu di kantin, Jeongwoo, Junghwan, dan Asahi berjalan di lorong untuk menghampiri seseorang yang tidak jauh dari lokasi ketiganya.

"Ambil noh buku gua." sebuah buku diletakkan Jeongwoo tepat di samping Junkyu yang sibuk menulis.

"Lu pikir gua ga bisa ngerjain nih tugas sendiri? Bisa gua, sana bawa buku lu. Toh juga pinteran gua dari lu."

"Tuh jawaban dari Bang Hyunsuk, lu jangan sok pinter. Ilmu Bang Hyunsuk lebih banyak dari lu." jawab Jeongwoo yang buat Junkyu langsung menulisnya.

"Bang, gua bawain minum biar lu ga cape-cape banget." ucap Junghwan sambil memberi sebotol minuman.

"Thanks, gua kira ga ada yang inget sama gua disini."

"Lu cepet selesaiin tuh tugas, 20 menit lagi udah ganti mapel." sambung Asahi.

"Iya gua tau. Sana aelah kalian, kaga beres-beres kalau gini ceritanya." usir Junkyu.

"Sok bisa lu mah." umpat Jeongwoo sembari berjalan menjauh bersama asahi dan Junghwan.

"Haruto?" gumam Junkyu terkejut saat melihat nama pemilik buku adalah Haruto.

"Bodho amat njir, tulis ae." lanjutnya dan kembali menulis.

***

Follow
Wp : mashicute_1

Someone's Secret | TREASURE Where stories live. Discover now