✧・゚ 21 ゚・✧

121 13 0
                                    

Flashback

"Bang Dam ntar giliran Lo nginep di rumah gua yeh plis." mohon Haruto. Si rubah cuma bisa ngangguk pasrah doang, sebenarnya dia pulang sekolah niatnya mo nugas sama Doyoung.

Tapi yaudahlah, kasihan juga nih bayi ketakutan mulu kek di intilin setan.

"Iye iye, tapi ntar gua mau beli jajan dulu deh." jawabnya sambil fokus ke hpnya.

"Ahsiyap Bang~ gua nanti kehadiran lo" Yedam cuma bisa memasang muka jijik ngeliat Haruto tiba-tiba bersifat manis.

Pulang sekolah tiba, kaki yang tak terlalu panjang itu melangkah melewati sepinya jalan, dia sengaja mengambil gang yang sepi karena dia lebih suka keheningan.

Namun, ditengah jalan dia bertemu teman sekelasnya. Diwajahnya timbul sebuah smirk dan mulai menghampirinya.

"Dam? Lu mau kemana kok bawa tas gede?" tanyanya.

"Gua? Mau ngungsi di rumahnya si tiang." Yedam menjawab sambil berjalan.

"Oh Sekarang giliran lu buat nginep?" tanya lawan bicara Yedam sekali lagi

"Iye kayak yang lu tau, btw Bang gua udah punya rencana buat nangkep pelakunya." ucap Yedam membicarakan sesuatu yang kemungkinan rahasia yang membuat lawannya terkejut, namun dia bisa mengubah ekspresinya secepat mungkin.

"Lo gak takut, kalau misalkan Lo yang bakal jadi target selanjutnya?"

"Jujur Bang, siapa sih yang gak takut kalau sudah bersangkutan nyawa, tapi setidaknya sebelum gua jadi target gua berharap pelaku yang bunuh temen gua bisa ditangkap." jelas si rubah.

Seseorang hanya mengangguk saja dengan ucapan Yedam.

"Yaudah kalau itu keputusan lo, gua cuma bisa bantu semampu gua, dah gua mau pulang dulu, hati-hati lo." pamitnya dan Yedam hanya melambaikan tangannya.

Di dalam sebuah kamar yang luas, terdapat si rubah yang sedang membaca buku dan Haruto yang ngelamun sambil menggigit boneka Shinchan-nya.

"To daripada Lo gigitin boneka kek gitu, mending ambilin gua minum." Yedam tuh udah capek liat kelakuan Haruto yang makin hari kek orang linglung gitu.

"Gamau, Bang. Lu ambil ndiri aja gua takut turun" balas Haruto.

Mendengar itu membuat Yedam membuang nafas kasar dan mulai keluar kamar mencari minum. Jujur Yedam akui, rumah Haruto memang mewah hanya saja, suasananya terlalu sepi bahkan sangat sepi.

Saat dia sedang berjalan ke dapur, Yedam tak sengaja mendengar Papa Haruto menelpon dan ntah kenapa jiwa keponya membuncah.

"Ini gua nguping atau tinggal? Tapi gua penasaran banget, dahlah nguping aja lah." gumamnya.

Kakinya ia jinjitkan agar tidak menimbulkan suara dan setibanya di depan pintu, eh tentu saja dengan jarak yang cukup jauh agar dia tidak ketahuan.

'....'

"Cepat katakan!"

'....'

"Temen yang diajak sekarang punya rencana? Oke, jadi apakah kamu taukan apa yang harus kamu lakukan?"

'....'

"Bagus, ku tunggu kabar baiknya."

Tut

"Hahaha kamu bermain main dengan orang yang salah, nak. Tunggu aja hari kepulanganmu"

Sontak Yedam segera kembali berlari ke atas, dia sudah tidak peduli dengan hausnya.

Setibanya di kamar Haruto, dia melihat bayi llama sudah tertidur hingga mendengkur. Tak ingin menganggunya, Yedam mengunci pintu san berjalan ke arah jendela untuk menutup itu serapat mungkin.

Someone's Secret | TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang