✧・゚ 7 ゚・✧

253 46 2
                                    

Ga ada murid lain sekarang, kondisi ruang kelas sepi tapi tidak dengan pikiran Junkyu. Entah kenapa dia dibuat khawatir dengan Haruto. Sampai akhirnya Haruto datang, tanpa basa basi dan mengambil tasnya.

"To, kepala sekolah ngomong apaan?" tanya Junkyu berusaha menghentikan langkah Haruto.

"Cuma ngomongin nilai gua ae, lu ga pulang? Bang Jihoon dah pulang ngapa lu masih disini?" tanya Haruto mencoba mengalihkan perhatian.

"Pengen ae. To, mampir ke rumah gua dulu yok, gua mau belajar bareng lu"

"Mtk tadi? Okelah ga masalah"

"Let's go~~" ucap Junkyu kembali bersemangat.

Haruto mulai meninggalkan kelas diikuti Junkyu yang melompat dengan senang. Sepanjang jalan menjadi saksi atas senyuman dan tawa Haruto yang berhasil diukir Junkyu. Hal itu membuatnya berniat akan selalu menjadi seniman dari senyum indah Haruto.

"Wah inikah yang namanya Haruto? Kamu dah dateng nak? Ini mukanya kenapa bisa luka gini? Jatohkah? Kasian banget astaga" ucap wanita berumur kepala empat yang merupakan Mama twins.

"Gapapa Tan, cuma luka kecil aja"  jawab Haruto tersenyum setelahnya.

"Hati-hati ya lain kali, wajahnya jangan dilukain sayang banget nih muka. Udah ganteng, tinggi lagi, masuk masuk Mama dah siapin makanan buat kamu" ucap Mama Twins menarik Haruto ke dalam rumah, meninggalkan Junkyu yang di luar rumah.

"Gua di anak pungutkan" gumam Junkyu berjalan melewati Mamanya.

"To, gua mau ganti baju dulu, tunggu disini sama Mama" lanjut Junkyu.

"Udah sana Kyu cepetan, kasihan temennya ini. Haruto, kita makan siang bareng ya nanti"

"Makasih Tan, harusnya ga usah repot. Ruto cuma mau belajar disini, nemenin Junkyu" hanya tersenyum dan menjawab dengan sopan yang bisa dilakukan Haruto untuk menghadapi Mama twins disebelahnya.

"Jangan panggil Tante, hahaha panggil Mama aja, malah Mama seneng punya anak kek kamu, tuh dua orang bisa disumbangin ke panti asuhan atau ga Mama jual perkilo"

"Ma, Jihoon denger lho" ucap Jihoon yang membawa sepanci sayur panas ke ruang makan.

"Hahaha biarin ae, angin tadi. Sambil nunggu Junkyu kamu makan dulu ya" ucap Mama twins lembut, Ruto hanya dapat diam mengikuti.

"Jihoon nih pasti yang masak, njir baunya sampe kamar gua" ucap koala sudah siap makan.

"Mama tampol baru tau rasa Kyu, Mama masak dari tadi ga diakuin" protes Mama twins.

"Lah iyakah Ma? Hahaha tumben" tawa Junkyu nyaring, diikuti semua orang termasuk Haruto. Tapi tawa Junkyu tak berlangsung lama setelah sebuah boneka memiliki mata warna biru-merah, dan berkulit abu-abu melayang ke mukanya.

"Mampus hahaha" tawa Ruto.

"Ga Mama kasih makan baru tau"

"Ampun nyai astagfirullah baik banget dah nyokap gua" ucap Junkyu duduk di sebelah Haruto.

"Jangan denger ya Ruto, yuk makan dulu ambil lauk yang banyak" ucap pelaku pelempar boneka yang ga lain adalah Mama twins.

"Itadakimasu" ucap Jihoon sambil mulai menyantap apa yang ada di depannya.

"Apaan?" bingung Mama twins

"Itadakimasu" ulang Ruto.

"Ucapan selamat makan dalam bahasa Jepang, Jihoon sering nonton anime jadi tau dikit" jelas Jihoon.

"Oh Jepang, denger Jun Jepang, paham ga lu? Tanya mulu"

"Njir lha kok gua?" gumam seseorang.

***

Someone's Secret | TREASURE Where stories live. Discover now