✧・゚ 12 ゚・✧

172 35 0
                                    

"Anjr, yaudah gua keluar dulu, ati-ati Kyu kalau ada apa-apa telfon gua yeh?"

"Iyeh Hoon bacot amat deh heran gua cepet gua Laper!!!!!"

Brak

"Njr ngamok, dahlah mau tidur" ucap Junkyu mulai penjamin mata.

Ruangan itu seketika sepi, ga ada orang satupun selain Junkyu yang mulai tertidur. Sayu-sayu telinganya mendengar ketukan pintu, matanya sedikit terbuka buat lihat siapa yang masuk.

"Kenapa dok? Mau ngasih obat?" pertanyaan keluar dari mulut Junkyu pas ada Dokter memasuki ruangannya.

Junkyu melihat dokter itu mengangguk, dan Junkyu dengan setengah sadar dia malah bilang "Bentar, biarin Junkyu tidur dulu baru suntik infusnya biar ga sakit"

Beberapa menit kemudian~

Akhirnya bayi koala udah tertidur. Rasa kantuk berhasil menguasainya sampai dia ga menaruh curiga ke siapapun termaksud Sang Dokter.

Tanpa mengatakan apapun, tangan yang terbungkus sarung tangan itu mulai mengisikan sebuah cairan pada alat suntik dan menyuntikkan ke infus Junkyu. Cairannya hanya beberapa tetes tapi saking manjurnya, tubuh Junkyu langsung bereaksi, tubuh yang tadinya tertidur damai kini kejang-kejang.

"Selamat tidur dengan nyenyak Pangeran manis" gumamnya

Tubuhnya berbalik meninggalkan ruangan 13 dengan senyum kemenangan.


Di kantin

"Bang" panggil Jihoon ke pemuda mungil disampingnya. Jihoon pengen banget unyel-unyel tetua disamping dia saking gemesnya.

"Apa?" merasa diperhatikan, Hyunsuk langsung menoleh dan buat oknum Jihoon langsung salting.

"Itu bang, perasaan gua kok gaenak yah" adu Jihoon sedikit panik.

"Cuma perasaan lu kali, jangan terlalu terba-"

"Permisi ini pesanan anda"

"-wa perasaan Hoon, terimakasih Kak, udah yuk Hoon kita balek" tangan kecil Hyunsuk gandeng tangan besar Jihoon yang sedang melamun.

Sepi, lorong yang mereka lewati sepi, padahal sekarang masih siang hari.

"Hoon" Langkah kaki Hyunsuk berhenti, dan itu menarik perhatian Jihoon untuk menoleh ke cowok mungil itu.

"Kenapa pintu ruangan Junkyu kebuka? Bukannya tadi udah kita tutup yah?" tanya Hyunsuk dan dengan cepat kaki Jihoon berlari menuju ruangan didepannya. Dia benar-benar syock ngelihat kembarannya kejang dengan wajah pucat pasi serta mulut yang mengeluarkan busa dan ada seorang pria tinggi menggunakan seragam dengan name tag bernama 'HARUTO'.

Kakinya melangkah cepat ke tombol diatas kasur dan menekannya dengan panik, sementara Hyunsuk berlari keluar memanggil dokter yang berada di dekat ruangan itu.

"Ada apa?" akhirnya, syukurlah ada satu dokter yang kebetulan lewat kamar 13.

"D-dok kejang saya kembaran tolong" mulut Jihoon tiba-tiba kaku dan susah berbicara, bahkan air matanya sudah turun begitu saja.

"Baiklah akan saya tangani, mohon untuk kalian bertiga keluar, biarkan saya memeriksa pasien" ucap Dokter tadi.

Hyunsuk segera menarik tangan Jihoon keluar, dan membiarkan Dokter menangani Junkyu. Seketika air matanya berubah menjadi amarah saat melihat Haruto yang berdiri menunduk.

"LU APAIN ADEK GUAAAA? LU KALO ADA MASALAH SAMA DIA LAWAN GUA ABANGNYA JANGAN DIA!" teriak Jihoon dengan Hyunsuk sebagai penengah.

"Hoon, Hoon udah tenang~ lu bakal dikeluarin kalo lu teriak gini" ucapnya coba menahan tangis.

"Bang, gua berani sumpah gua kaga apa-apain Junkyu. Gua sampe sini liat Junkyu udah kejang, gua coba buat manggil Dokter tapi baru dateng pas kalian sampe" bela Haruto.

"LU BRENGSEK BANGET TO, LU KURANG AJAR TAU KAGA!!!"

Tak ada lagi yang bisa Jihoon lakukan selain melambungkan beberapa pukulan.

Bugghh...

Bugghhhh...

"JIHOON UDAH YA ALLAH" teriak Hyunsuk mencoba menghentikan Jihoon.

"Mas... Mas... Tolong dikurangi suaranya, kalo kalian buat kacau lagi saya terpaksa bawa kalian semua keluar" ucap seorang satpam yang menghentikan keributan mereka.

"Maaf pak" jawab tetua.

"Udah gini ae. To, lu ngapain di dalem? Lu kalo bener ngelakuin hal itu lu ngaku sekarang daripada kondisinya makin gabaek" Hyunsuk yang mencoba menyiram api ini dengan air es.

"Bang, gua kaga ngelakuin apapun ke siapapun Bang. Gua ngomong yang sebenernya, gua masuk sini Junkyu udah gitu. Gua juga panik Bang, dia temen gua, dia sahabat gua" terliat jelas wajah tampan dengan luka memar di pipi kanannya menahan sakit.

"Masalahnya ga ada yang gua kasih tau ruangan Junkyu kecuali Bang Hyunsuk sama Mashiho dan lu tiba-tiba udah disana? Lu ae kaga tau Junkyu dirawat dimana To" Jihoon memperjelas ucapannya.

"Udah, lu yakin sama gua kalo Junkyu kita bakal sembuh ya, percaya sama gua" ucap Hyunsuk yang mencoba mengalihkan perhatian Jihoon sambil ngajak duduk.

"Bang, J-Jun-Junkyu" lidahnya sangat kelu, andai saja dia tidak pergi, andai saja dia tidak menuruti permintaan pemuda koala itu, andai saja dia keras kepala tetap menjaganya, andai saja.

Tapi percuma, semua sudah berlalu dan Jihoon hanya bisa berdoa berharap Junkyu sembuh, walaupun kemungkinan kecil sulit karena racun itu berbahaya.

"Tenang dulu yah, gua tau lu khawatir ke Junkyu, tetep positif thinking. Tetap berdoa, pikir kalo Junkyu bisa sembuh, lu taukan Junkyu anak yang kuat dia pasti bisa sembuh kok. Jangan sedih, tolong" mohon Hyunsuk.

Tangan mungilnya memeluk pemuda itu dengan erat, jujur dia sendiri juga sakit hati melihat kondisi teman dekatnya seperti itu tapi ga ada hal yang bisa dibuat.

***

Follow
Wp : mashicute_1
Wp : Chiooo_01

Someone's Secret | TREASURE Where stories live. Discover now