Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Pertarungan yang kini sudah memasuki babak kedua dimulai, dimana tim Asta melawan tim Kirsch. [Name] tidak terlalu tertarik saat ini dan memutuskan untuk beristirahat (baca = tidur) sembari duduk. Meski begitu, telinganya masih dapat mendengar suara dan Ki miliknya masih bisa merasakan apa yang terjadi. Yah, Asta bisa menggunakan kekuatan yang merembes dari anti-sihir miliknya sekarang.
Entah sudah berapa menit [Name] terlelap sembari duduk. Ribut-ribut terdengar, dimana Finral dan Langris bertarung dengan sihir perpindahan ruang milik mereka. Bentrokan antara sesama sihir perpindahan ruang, akan membuat sihir itu menghilang.
Karena tau dirinya tidak akan bertahan lebih lama, Finral mengeluarkan jurus pamungkas barunya. Sebuah bola perpindahan ruang padat berwarna hijau. Finral mengarahkannya pada Sekke dan Langris bersamanya. Langris melompat saat tau sihir Finral mengikutinya. Sekke menghilang setelahnya entah kemana.
Finral menghela nafas. "Fiuh.. aku memang menyedihkan. Sudah berkali-kali berlatih, tapi masih belum bisa melakukan sihir serangan," ucapnya. Finral menyeringai. "Sihir Perpindahan Ruang: Datenshi no Habataki. Ini adalah versi seterusnya dari sihir perpindahan ruang yang biasa aku gunakan."
Mana aneh dan menjijikkan mulai menyelimuti Langris. Langit berubah menjadi gelap karena tertutup awan tidak mengenakkan. Sihir pamungkas milik Langris keluar, dan mana miliknya menjadi sangat jahat.
[Name] bangkit, dengan mata yang memicing. Perasaan tidak enak menghantui dirinya. Sorot mata kematian terlihat dari Langris dibawah sana. Baik Langris dan Finral, keduanya melepaskan sihir pamungkas mereka. Terjadi benturan yang menyebabkan cahaya menghalangi apa yang terjadi diantara keduanya.
[Name] terbelalak, melihat apa yang terjadi pada Finral. Tubuh lelaki itu penuh bolongan dan darah merembes keluar. Kristal yang dilindungi oleh Finral juga sudah hancur karena Langris.
"Finral!!!!!"
"Finral-senpai!!!!!!!"
Langris dibawah sana terlihat tidak terkendali. Dia mengangkat tangannya, bersiap menghabisi nyawa Finral.
"Lenyaplah!!!"
Seluruh anggota pasukan Banteng Hitam langsung melesat menuju Finral. Tubuh Langris terbelit cambuk, disebelah kanannya ada Luck, dikiri Magna, dan Asta yang menodong Langris dihadapannya.
"Coba saja kalau berani!" Magna.
"Aku sudah tidak peduli lagi dengan pertandingannya. Kuhabisi kau." Luck.
"Ada yang aneh denganmu! Pertandingannya sudah selesai lho!" Asta.