Rest My Little Shadow..

5.1K 420 14
                                    

~Shadow Tamer~

By: TsubasaKEI

Don't try to make it yours!

Enjoy~

---------------------------------------------

Chapter 2: Rest My Little Shadow..

"HATCHIIH!"

Sesaat kelas hening ketika suara bersin menggelegar di pagi itu. Fang mengutuk. Pertarungannya tadi malam berakhir dengan dirinya basah dari ujung rambut sampai ujung kaki. Belum lagi dingin yang menusuk tulang membuat suhunya sedikit panas hari ini.

Bagus. Sangat bagus. Suaranya tadi membuat dirinya jadi pusat perhatian. Jarang-jarang 'Mr. popular' bersin 10 kali dalam 3 menit. Belum lagi ucapan pedas yang biasanya tidak terbendung, kini digantikan oleh desahan lelah. Orang yang perhatian pasti menyadari performanya yang tidak semaksimal biasanya. Dan sekarang, orang yang perhatian itu datang mendekat. Topi dan jaket jingga itu terlihat familiar... Tunggu, kenapa 'dia' yang datang?!
.
.
.

Boboiboy melihat wajah rivalnya tertunduk dan terhalang oleh kedua lengannya. Awalnya ia menghiraukan kejadian bersin maraton tadi. Mungkin hari ini daya tahan tubuhnya diharuskan turun, mengingat Fang sangat jarang sakit. Rasa ingin tahunya bertambah besar ketika Boboiboy berjalan mendekat.

" Fang, kamu tidak bergerak sejak 10 menit yang lalu, dan ini sudah istirahat! Dari tadi kamu bersin terus, kamu kenapa? Sakit?" figur didepannya tidak menjawab. Kepalanya masih tertunduk diatas meja dengan tangan sebagai alasnya. Tidak ada reaksi? Aneh.

" hoi Fang. Donat lobak merahnya mau habis lhoo~" Boboiboy berusaha menggoyang bahu rivalnya tersebut. Tak lama usahanya berbuah hasil.

"ish, mau apa kau,hah? " Fang menggeram kesal. Walau teredam, Boboiboy masih bisa mendengar suara dinginnya berubah serak. Oke, ini benar-benar salah. Tanpa meminta ijin, Boboiboy segera meletakan punggung tangannya ke dahi rivalnya itu. Fang menggeserkan kepalanya, menghindar dan kembali menenggelamkannya ke dalam dekapan lengannya.

"ugh, ngapain kau Boboiboy? Ganggu aja, pergi sana!" Boboiboy menarik kembali tangannya. Walau sesaat, ia dapat merasakan suhu tubuhnya yang panas. SANGAT panas. Tanpa membuang waktu lagi, ia mengambil tas Fang dibawah meja dan meletakannya di punggungnya. Tidak lupa ia mangambil tas miliknya pula. Fang menaikkan wajahnya heran. "mau dibawa kemana tasku?" Boboiboy tidak menjawab. Melainkan ia mengangkat lengan rivalnya dan melintaskannya melewati bahu . "Hei! Kamu ngapian hah?!" Fang dengan panik berusaha melepaskan diri dari bocah bertopi itu ketika dirinya di angkat olehnya.

Bukannya melemah, cengkraman Boboiboy semakin menutup peluang untuk kabur. Fang merasa harga dirinya tercabik-cabik. Maksudnya, bagaimana tidak? Ia orang (kedua) terpopuler di sekolah. Terlihat lemah dan tidak cool sama sekali bukan sifatnya. Apa lagi ditambah rival terbesarnya menyeret dirinya keluar kelas.

Semua mata di lorong menatap kejadian itu, dan Boboiboy tidak peduli. Memang mereka rival,namun apa salahnya saling mambantu di saat susah? Fang yang tadi meronta-ronta menjadi diam, menyerah dan membiarkan dirinya di tuntun entah kemana. Ke UKS? Ke rumahnya?- tapi itu tidak mungkin karena Boboiboy tidak mungkin tau alamatnya.

" rumahmu di mana? Aku antar." Tebakan Fang benar. Boboiboy melepaskan pegangannya dan berhenti sejenak ketika sudah melewati gerbang sekolah. Kepalanya tidak menoleh kebelakang. Fang sesaat memandangnya dengan dingin.

"...didekat rumah kosong.. tempat kita pertama bertemu." Dengan terpaksa Fang memberikan alamatnya. Demi apapun, ia benar-benar tidak ingin memberi tahu tempat tinggalnya. Sudah beberapa kali ia ditanyai alamat rumahnya dengan alasan 'ingin main' di rumahnya. Tapi, entah bagaimana Fang selalu bisa mengganti topik yang dibicarakan dan semua orang sudah tidak lagi membuang tenaganya mencari info yang tidak mungkin di dapat itu.

Shadow TamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang