Shadow Encounter

4.9K 344 38
                                    

~Shadow Tamer~

By: TsubasaKEI

Don't try to make it yours!

Enjoy~

---------------------------------------------

Chapter 2: Shadow Encounter

Pagi masih terlihat normal ketika Fang masuk ke kelas. Dengan bulir keringat berjatuhan, ia melempar tasnya ke mejanya dan duduk menjatuhkan kepalanya di atas tas. Ia mengatur nafasnya yang memburu dan melirik ke depan. Masih ada sisa 3 menit menuju jam 8. Fang tertawa kering. Mungkin aksi meloncati atap tadi tidak perlu ia lakukan.

"Helah, pagi-pagi sudah terkapar lagi,ni" suara riang yang sangat familier itu membuat otaknya jangar.

"Ugh, mau apa kau BoBoiBoy" tanpa mengangkat kepalanya, ia bisa tahu kalau bocah bertopi itu sedang berdiri di sampingnya, mengenakan jaket dan topi jingganya yang khas. Fang tetap menidurkan kepalanya sembari memeluk erat tas ungu-hitam itu.

"cuma penasaran saja. Baru kali ini 'mr.popular' telat" ucap BoBoiBoy. Tidak lupa menambahkan nada sindiran di akhir.

"Ho'oh, mr.popular macam apa yang dateng hampir telat? Keringetan pula. iih,jijik!" Gopal mendadak muncul di antara mereka. BoBoiBoy mengangguk-angguk setuju.

Perempatan muncul di dahi Fang. "Berani kalian haah?!" Fang mendadak berdiri dengan tangan mengepal siap melancarkan beberapa pukulan. Namun bunyi bel membuat Fang mendecak dan mengurung niatnya. Gopal dan BoBoiBoy kembali ke kursinya dengan santai tanpa mengetahui tinju yang hampir merusak wajah mereka.

"Huf.." Fang menyangga kepalanya dengan tangan kanannya dan menerawang keluar. Cekgu Papa datang dan memanggil nama, mengecek kehadiran murid. Pelajaran pun berjalan seperti biasa. Ying dan Yaya saling berlomba untuk mendapat nilai quiz terbesar. Gopal ditegur lima kali akibat terlalu keras mengeluhkan rasa laparnya. Boboiboy kesusahan menjawab soal matematika,-dan Fang menertawakannya dalam hati. Semuanya normal-normal saja, sampai ketika,

"-Hah, camping di sekolah?" Suara Ying membuat telinga Fang mendelik. Alisnya mengkerut ingin tahu, dan pertama kalinya di hari itu, ia menaruh perhatian penuh pada ucapan Cekgu Papa.

"Benar! Dengar baik-baik wahai anak didikku. Senin depan sekolah mengadakan acara camping di lapangan. Kita adakan barbeque dan games seru. Semua pasti suka! kalian ikut, ye? Hehe, wajib ini." Cekgu Papa menjelaskan panjang lebar sembari menulis informasi penting di papan tulis. Tidak lupa diakhiri dengan pose 'kebenaran' khasnya.

"Woaah, terbaik!" Jempol BoBoiBoy diacungkan dengan semangat. " kita bisa begadang BoBoiBoy! Main game sampe puas kita! " Gopal berseru ke arah BoBoiboy yang mengangguk-angguk semangat. Mata Gopal berbinar membayangkan jam-jam yang akan dihabisakan penuh dengan game, dan cemilan siap sedia di samping, tentunya.

"Ish, kalian ni mikirnya game saja. Pilih permainan yang semua orang bisa ikut main, dong!" Ucap Yaya, membalikan badannya menghadap Gopal. "Ye lah, nanti juga kite-kite main bareng lah. Tak usah risau napa?" Gopal mengibaskan tangannya ringan. "Hei! Ngomongnya ga usah gitu juga!" Ying menggembungkan pipinya kesal. "Sudah sudah. Jangan ribut, lah" BoBoiBoy mencoba mendamaikan.

Setelah itu, kegiatan sekolah berlangsung seperti biasa. Kecuali bagi seorang pemuda berkacamata. Seharian, hatinya terasa berat oleh sesuatu yang tidak ia pahami.
.
.

SRET SRET

"Huf..." BoBoiboy mengusap buliran keringat yang menggantung di dahinya. Dengan sapu di satu tangan ia tersenyum puas melihat pojok ruang kelasnya bersih dari sampah dan debu. Ia mengangguk dan kembali menyapu pojok yang lain.

Shadow TamerWhere stories live. Discover now