[29] Berkunjung

65.5K 8.2K 250
                                    

.
.
.
🚫TANDAI TYPO🚫
...

-Happy Reading-🌻🌻🌻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

Sudah yang kesekian kalinya Gisha menghembuskan nafasnya gugup. Setelah adegan kepergok didepan pintu rumah tadi, dirinya dan El diseret masuk.

Kini, Gisha tengah duduk kaku disofa seraya menunggu wanita cantik yang tadi menyeretnya kesini. Katanya, wanita itu Tante kedua El—Wina, dan katanya Wina tengah memanggil anggota keluarga yang lain untuk kesini.

Sementara Gisha yang tengah dilingkup kegugupan dan rasa tidak percaya diri, El malah dengan santai lesehan dihadapannya ditemani dengan beberapa Camilan. Kadang Gisha pikir, kesantaian El itu keterlaluan, tidak tau tempat gitu.

"Gal, baju gue sopan kan?" Tanya Gisha.

El yang duduk tepat didepan kaki Gisha, bahkan tubuhnya menyender pada kaki gadis itu pun langsung menoleh. "Udah. Lo mah kebanyak dipikirin, darah tinggi Nanti lu!"

Merasa kesal, Gisha melayangkan pukulan keras pada bahu El. "Ih bukannya nenangin gue kek, Lo mah malah bikin makin banyak pikiran." Kesal Gisha.

Lagian, El itu memang sudah seharusnya menenangkannya, bukan malah seperti itu. Emang ada pacar seperti itu? Ya ada, tentu jawabannya adalah Galaksa.

El mengusap pelan bekas pukulan Gisha. Gila, tenaga Gisha ternyata cukup kuat. Apa gadis ini gadis jadi-jadian? Hingga memiliki tenaga yang bisa dibilang cukup kuat.

"Ya makanya jangan dipikirin. Ribet Lo mah!"

"Ih tuh kan, Lo mah nyebelin banget sih!" Dengan tidak sopan nya, Gisha menampar pipi El untuk melampiaskan kekesalannya.

El memalingkan wajahnya saat pipinya mendadak linu. "Lo mah belum gue nikahin udah KDRT!" seru El dengan mata yang menatap kesal Gisha.

Sementara yang menampar hanya meringis. El yang kena tampar, tapi ia ikut merasakan bagaimana sakitnya.

"Sakit ya?" Gisha mengelus lembut pipi El yang terlihat mulai memerah akibat tamparannya. "Maaf, Lo sih nyebelin." Ujar Gisha lagi.

Niat minta maaf gak sih? Jika memang niat, tolong dibagian akhirnya jangan kembali menyalahkannya! El merutuk kesal.

"Kalo ujung-ujungnya nyalahin gue, mending gak usah minta maaf." Ucap El kelewat kesal.

Bibir gadis itu maju beberapa senti. Gisha kan tidak sengaja. Tau refleks gak sih? Nah Gisha itu refleks menampar El karena cowok itu menyebalkan! Jadi jangan salahkan dia.

Memang dasarnya cewek itu, mau salah sesalah apapun, tetap saja tidak mau disalahkan.

Mata Gisha menatap lekat wajah El. Tangannya juga masih setia untuk mengelus pipi El. El juga terlihat nyaman, bersandar pada kaki Gisha yang menjuntai, dengan kepala yang sedikit mendongak dan bersandar hampir pada paha Gisha.

GALAKSA [End/Terbit]Where stories live. Discover now