Extra part [3]

59.4K 5.4K 195
                                    

.
.
.
...



-Happy Reading-
🌻🌻🌻

"

Gal, bangun."

"Gal."

"Galak ih! Bangunnn!"

"Ck!"

Gisha berdecak keras. Kesal sekaligus gemas.

Lima menit sudah ia lalui hanya untuk membangunkan suaminya ini. Sudah dipencet hidungnya, dipukul-pukul wajahnya dan lain sebagainya. Namun, dari semua cara yang ia lakukan agar El bangun, tidak ada yang berhasil.

"Galaakkk!"

Gisha mendesah lelah. Biarkan sajalah, ia sudah malas untuk membangunkan suaminya ini.

Tubuh kecil itu perlahan bangkit dari tidurnya. Ia akan mandi terlebih dahulu, kemudian turun kebawah untuk masak.

Saat kedua kakinya sudah menyentuh lantai, Gisha bersiap untuk berdiri. Namun alangkah terkejutnya ia saat tangan kanannya ditarik dan malah kembali berbaring di ranjang.

Tanpa menengok pun ia sudah tau siapa pelakunya. Tentu saja cowok yang akhir-akhir ini selalu saja membuatnya tidak bisa tidur dengan nyaman.

"Masih pagi, mau kemana?" Nada suara El yang rendah, ditambah efek dari bangun tidur membuat suara cowok itu terdengar begitu menusuk.

Gisha menghela nafasnya kesal. Sekuat tenaga, tangannya ia gunakan untuk mencegah tangan nakal suaminya itu untuk diam.

"Mau mandi, terus masak. Masa iya kita diem disini aja."

El tak menjawab. Ia malah semakin menarik Gisha dalam dekapannya. "Bentar lagi. Jangan sekarang, kepagian."

Gisha mendelik aneh. Mana ada kepagian di jam 8 seperti ini. Ini mah namanya kesiangan!
"Lepasin Gal. Ini udah siang tau! Mentang-mentang hari libur, jadi seenaknya males-malesan!"

Gisha kalo ngomong suka gak berkaca emang. Padahal kan, dirinya yang sering males-malesan.

El hanya berdeham menjawab ucapan Gisha.

Hari libur memang sudah seharusnya dimanfaatkan untuk istirahat bukan? Nah, El memanfaatkannya untuk itu. Apalagi semalam habis lembur bareng Gisha, sudah dipastikan jika tubuhnya butuh istirahat lebih bukan?

"Lepasin ih! Orang mau masak juga."

El tak menjawab.

"Lepasin Gal."

"Galak!"

"Ih! Lepasin gak? Kalo nggak, gak akan ada j-"

El dengan langsung melepaskan pelukannya pada Gisha. Ancaman Gisha tidak pernah main-main. Maka ia harus waspada jika Gisha sudah mengeluarkan ancamannya.

"Nah gitu dong, jadinya kan makin sayang sama mas suami."

Cup!

Gisha bangkit dengan cepat dan langsung berlari menuju kamar mandi sesaat setelah memberikan kecupan pada suaminya.

Sementara itu, El hanya bisa tersenyum kecil. Sungguh, setelah menikah dengan Gisha hampir 4 bulan, istrinya semakin menggemaskan. Gisha benar-benar mampu membuat El senyum-senyum sendiri hanya karena tingkah lakunya.

"Gak salah pilih istri emang gue."

-o0o-

"Jangan digigit ih! Baru keramas juga."

GALAKSA [End/Terbit]Where stories live. Discover now