CHAPTER 11

3.3K 343 19
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

"Gue kesel banget sama Jeccki, bisa-bisanya dia boncengin cewek sepulang sekolah dan ninggalin gue gitu aja!" Celutuk Zeni yang sedari tadi terus mengoceh tidak jelas.

"Lo cemburu?" Tanya Arsen.

"Ya enggak lah, ngapain juga gue cemburu sama tuh cowok nyebelin" Ucap Zeni yang duduk di motornya.

Kini mereka berada di halaman depan basecam. Hanya Jeccki yang tidak berkumpul bersama mereka, entah ke mana perginya cowok itu.

"Terus kalau gak cemburu, ngapain Lo marah-marah?" Tanya Ariel.

"Ya gue kesal sama tuh orang" Cicit Zeni.

"Itu artinya cemburu Zeniii" Lirih Gevin.

"Ya enggak lah bego, cemburu sama kesal itu beda. Dari namanya aja udah beda, gimana sih Lo" Ucap Zeni menatap kesal ke arah teman-temannya.

"Terserah Lo deh, capek gue ngomong sama Lo" Ucap Gevin lalu menyeruput coklat panas yang ia buat barusan.

"Sama, gue juga capek debat sama Lo" Ucap Zeni yang asik main game di handphonenya.

"Si gila" Batin Gevin. Kalau orangnya dengar bisa di tentang kepalanya.

Hening beberapa saat, semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sampai suara Ariel memecahkan keheningan.

"Zen, Lo suka kan sama Jeccki?" Tanya cowok itu.

"Ya nggak lah, lagian ngapain suka sama manusia. Mending suka sama hantu, biar pro" Ucap santai Zeni yang masih fokus ke benda gepeng miliknya.

Mereka yang mendengar ucapan Zeni menggeleng pelan. Tidak ada kata yang cocok untuk mendeskripsikan tentang seorang cewek yang bernama Zenika Aurora.

"Bukan teman gue!!" Lirih Jessen yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan teman-temannya.

Zeni mentap Jessen. "Emang kita temenan?" Tanya Zeni.

"Gak!!" Ketus Jessen.

"Terus kalau gak temen apaan bambank?" Tanya Gevin yang ikut nimbrung.

"Pacaran!" Satu kata yang keluar dari mulut Zeni berhasil melukis senyum tipis di bibir Jessen.

Ya, si kulkas berjalan itu tersenyum. Entah baper atau apalah itu, yang tau hanya lah Jessen sendiri. Dan itu tidak luput dari perhatian seluruh anggota RESPECT.

"Woy, demi Arsen yang di gosting. Lo baper bos?" Teriak Gevin yang paling heboh.

Pletak.

"Anjir, Lo ngapain bawa-bawa nama gue?" Celutuk Arsen yang menempleng kepala Gevin. Dan sang empu hanya cengengesan.

"Yang bener aja bos, Lo baper sama cewek hantu ini?" Ucap Ariel menunjuk Zeni yang anteng sendiri.

"Jangan deh bos, ntar Lo ikutan gila" Sahut Fadel.

"Gak lucu banget njirr, ketua geng RESPECT ikutan gila" Ucap Arsen yang di angguki mereka semua.

"Fliss bo--" Ucapan Gevin terpotong.

"Berisik!!" Ucap datar dan dingin Jessen yang mampu membuat mereka semua terdiam.

"Hahahahhahha" Melihat keterdiaman  teman-temannya membuat Zeni tertawa ngakak. "Kena mental gak tuh? Gitu aja langsung diam, heh lemah!!!" Tambah gadis itu.

Anggota RESPECT mengumpat dalam hati. Bisa-bisanya Zeni menertawakan mereka, di saat Jessen sedang dalam mode galak. Emang ya gadis itu tidak ada takutnya sama sekali. Tetapi Jessen juga tidak memarahi Zeni.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang