Part 9 - [Language]

35 29 10
                                    

Happy Reading!

.

Sepertinya ini hari sial untuk Anindya, disaat dia ingin cepat-cepat istirahat dan merebahkan badannya di kasur yang empuk, yang di dapatkan dirinya adalah membersih kan kediamannya yang sangat kotor.

"sial! apakah disini tidak ada hotel?? aku akan membersihkan kandang babi ini, tapi tidak sekarang!! aku butuh memulihkan tenaga untuk melakukannya!!" gumam Anindya entah kepada siapa.

Mau tidak mau, suka ataupun tidak suka, dengan TERPAKSA! Anindya membersihkan kediaman nya yang menyerupai rumah angker atau kandang babi?? entah lah.

__oOo__

Setelah berkutat dengan alat kebersihan cukup lama, akhirnya kediamannya bisa dikembali untuk dikatakan rumah, yaa walaupun masih sedikit kotor dan berdebu, tapi ini lebih baik dari pada sebelumnya.

"baiklah sekarang waktunya beristirahat!!" ujar Anindya bergumam dengan semangat!

Tanpa dia sadari jika dia akan melewati makan malam yang artinya tidak ada makanan untuk malam ini.

Anindya terbangun dari tidurnya, sepertinya tubuhnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. "Ahhhh enaknya tidur ku" ujar Anindya.

"bersih-bersih sudah, tidur sudah! sekarang waktunya makan!!"

"kenapa sekarang sangat gelap??"

Anindya keluar dari kamarnya dan menuju teras kediamannya. "sial! sepertinya aku melewatkan makan malam" kesalnya.

Dengan sedikit kesal, Anindya menyalakan penerangan disekitar kediamannya dan dibeberapa tempat di dalam kediamannya.

Setelah selesai menyalakan penerangan Anindya hanya duduk diam termenung di depan terasnya.

"aku tidak pernah merasakan perasaan ini! ini benar-benar kosong, kapan aku bisa kembali, aku merindukan semuanya!"

Dan tak terasa setetes air mata turun melalui mata indahnya dan disusul oleh tetesan lainnya.

Baiklah mari kita meratapi nasib malam ini!

Dan malam itupun menjadi malam yang menyedihkan bagi Anindya ditemani dengan cahaya bulan dan perut kosong, Anindya benar-benar terlihat menyedihkan. Suasana dingin membawa Anindya kembali terlelap ke alam mimpinya.

__oOo__

Tadi malam Anindya tertidur di terasnya tanpa memakai selimut ataupun penghangat tubuh, bahkan dia tidak memakai jubah ataupun cadarnya, sepertinya Anindya akan terserang Flu.

Di tengah mimpi indahnya, tiba-tiba sebuah suara menghancurkan mimpi indahnya tersebut.

Brakkk

"Anindya! Apa yang kau lakukan!" ujar suara tersebut dengan lantang.

Sontak Anindya yang sedang tertidur dengan posisi duduk pun langsung berdiri tegap, dan kesadarang yang belum terkumpul sepenuhnya.

Anindya memegangi kepalanya, sedikit pusing. Dan satu tangan didepan untuk menghentikan orang-orang tersebut.

"Woww!"

"Apakah aku sudah mati?? kenapa aku bertemu bidadari disini?"

"Siapa dia?"

Setelah kesadarannya benar-benar kembali, Anindya langsung memberikan salam kepada mereka dan sedikit membungkuk.

"Salam yang mulia baginda raja, Salam Putra Mahkota dan Salam para pangeran"

"ekhemm mengapa kau melewati makan malam dan sarapan putri ku?" ujar Raja membuka suara.

DECISION [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang