Chapter 18

315 47 28
                                    


Go Eun memandangi wajah Jin yang masih belum sadarkan diri. Dia menggenggam tangan nya. Dan tangan nya terasa sangat dingin. Go Eun mempererat genggaman tangan nya, mungkin dengan begitu bisa membuat tangan Jin kembali hangat. Sejenak dia melupakan masalah yang terjadi diantara mereka. Melihat dia terbaring lemah seperti ini, Go Eun merasa tidak tega untuk mengabaikan Jin.

"Ini adalah kesalahan ku. Kalau saja aku membalas pesan nya kemarin, dia tidak akan jadi seperti ini" pikir Go Eun.

Begitu lama Go Eun menggenggam erat tangan Jin sampai dia tertidur. Dan terbangun setelah merasakan pergerakan yang asal nya dari tangan Go Eun.

 Dan terbangun setelah merasakan pergerakan yang asal nya dari tangan Go Eun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jin terbangun. Dia membuka matanya perlahan. Matanya berkunang-kunang. Dia melihat Go Eun ada didepan nya. Tapi dia tidak yakin kalau ini nyata. Mengingat beberapa hari ini dia sering berhalusinasi melihat Go Eun ada di dekat nya. Dia merasakan tangan nya digenggam. Matanya membelalak tak percaya. Yang sedang duduk di depan nya bukan lah halusinasi, melainkan nyata. Go Eun ada didepannya sekarang. Dia segera bangun dan bersandar di ranjang nya. Secepat kilat dia mendekatkan diri nya ketubuh Go Eun hendak memeluk nya. Namun,

"Aarrghh" Jin meringis kesakitan. Dia merasakan tangan nya nyeri dan melihat tangan nya sedang di infus. Jin ingin memeluk Go Eun karna sangat merindukan nya namun tubuh nya masih lemah. Jin pun menarik Go Eun mendekat ke tubuh nya. Dan memeluknya.

"Aku pikir ini cuma mimpi. Aku merindukan mu"

Go Eun diam saja, membiarkan tubuhnya di peluk oleh Jin. Namun dia tidak membalas nya. Jauh di lubuk hati Go Eun dia menginginkan pelukan itu. Namun pikiran nya ingin menepis nya. Tapi dia mengurungkan niat nya mengingat keadaan Jin yang sangat mengkhawatirkan.

"Jangan banyak bergerak dulu. Apa yang kau butuhkan. Apa kau haus?" Tanya Go Eun melepaskan pelukan Jin. Jin mengangguk. Lalu Go Eun mengambil air minum dan memberikan nya pada Jin.

"Kenapa menyiksa diri mu?"

"Kau tidak akan menemuiku jika aku tidak melakukan itu" kata Jin.

"Tolong lah Jin. Jangan seperti anak kecil. Aku tidak suka kau menyiksa dirimu seperti ini"

"Lalu apa yang harus kulakukan? Kau tidak mau bertemu dengan ku atau pun bicara. Aku tidak punya pilihan lain"

"Kau tau masalah kita cukup serius Jin. Aku tidak bisa melupakan nya begitu saja. Kenapa kau tidak mau mengerti?"

"Maafkan aku. Aku tau aku bersalah membiarkan itu terjadi padaku. Aku mohon maafkan aku"

"Aku tidak ingin membicarakan nya sekarang. Kita akan bicara saat kau pulih. Sekarang aku ingin kau makan" kata Go Eun. Dia sudah menyiapkan makanan. Jin menurut saja. Dia melihat Go Eun membawa nampan berisi makanan. Kemudian menyuapi nya. Jin tau Go Eun masih marah padanya. Tatapan mata Go Eun masih sama seperti 2 hari yang lalu.

Jin memandangi Go Eun yang dengan telaten mengurus nya. Hati Jin semakin sakit saat melihat Go Eun yang bahkan masih mau merawat nya padahal dia sudah mengecewakan nya.
Jin merasakan kerenggangan diantara mereka. Go Eun berada disini bersama nya. Namun tak seperti biasa. Ada sesuatu yang menghilang.

Crazy in LoveWhere stories live. Discover now