Diary 1 dan 2

35 6 0
                                    

Sudah terhitung tujuh hari kepergian Kim Taehyung, sekarang Jimin sedang duduk sendiri di tepi danau itu. Biasanya Kim Taehyung yang selalu menemaninya, mengobrol, dan bersenda gurau dengannya.

"Rasanya berbeda Tae saat aku berada disini tanpamu. Tempat ini menjadi asing bagiku."

Jimin mengeluarkan kotak berisi beberapa amplop dari tas nya. Sepulang sekolah tadi ia mengunjungi tempat peristirahatan Taehyung, disana ia bertemu dengan Jungkook. Jungkook memberinya kotak yang tidak Jimin ketahui apa isinya.

"Apa ini Kook?"

"Sehari sebelum kakak pergi, aku memberitahunya agar pada hari ulang tahunnya ia pergi ke danau itu, namun kakak malah tersenyum dan memberikan kotak ini padaku."

"Kata kakak, aku harus memberikan ini padamu Kak Jimin. Aku pamit dulu kak Jimin."

Jimin membuka kotak berukuran sedang berwarna ungu itu. Pertama kali ia membuka, pada tutup kotak itu tertempel note. "10 diary untuk 10 tahun bersama Park Jimin." Ia mengernyit kebingungan, Jimin tak mengerti apa maksud Taehyung.

Jimin mengambil salah satu amplop. Amplop bertuliskan nomor satu itu menjadi yang pertama Jimin baca.

Tahun pertama bersama Park Jimin.

Bunda, Taetae sekarang punya teman baru. Adek sama kakak sekarang tidak kesepian lagi Bunda. Namanya Park Jimin. Ah aku menemukannya saat dia menangis dipinggir jalan, Tae kira dia jatuh dari sepeda. Ternyata Jimin ingin ikut papa dan mama nya ke surga seperti bunda sekarang.

Bunda, Taetae kangen bunda dan ayah. Apakah bunda dan ayah disana melihat kakak dan adik di sini bunda?  Mendengar Jimin ingin ikut papa dan mamanya seperti tadi, Tae merasa juga ingin seperti itu. Ingin ikut ayah dan bunda. Tapi paman Namjoon selalu bilang kalau bunda tidak suka anak nakal yang bicara seperti itu. Tae harus jaga Kookie dan bermain bersama Kookie. Jangan marah ya bunda.

Bunda Taetae janji akan jaga Adek dan Jimin. Taetae gak akan nakal Bunda. Taetae akan jadi Kakak dan sahabat yang baik. Taetae akan selalu hibur Kookie dan Jimin kalau lagi sedih.

Selamat malam bunda ku yang bersinar terang seperti bintang.

Jimin tersenyum mendapati tulisan anak kecil berumur delapan tahun itu. Dari kecil ternyata sahabatnya suka menulis diary

Taehyung kecil sudah pandai merangkai kata-kata. Jimin ingat ketika ia bertanya pada Taehyung apa yang menjadi cita-citanya. Taehyung menjawab "Aku ingin menjadi penulis Jim, aku ingin menuliskan semua kisah kita."

"Taehyung, cita-citamu akan segera terkabulkan."

Lalu Jimin beralih pada amplop kedua.

Tahun kedua bersama Park Jimin

Hari ini ulang tahun Jimin, tapi aku tidak punya uang untuk membelikannya kado. Uang yang diberikan paman Namjoon habis untuk membelikan Adek permen dan buku. Apakah Taetae harus bekerja ya? Ah tidak-tidak paman pasti marah lagi kalau Tae bekerja. Jadi aku harus membelikan dia apa, uangku hanya sepuluh ribu. Oh belikan dia susu saja agar Jimin tinggi. Masak ya Jimin tinggi nya sama dengan Kookie. Ah bantet sekali dia.

Jimin, jangan sedih ya karena hadiah yang kuberikan tidak sesuai harapanmu. Nanti kalau aku sudah kaya aku pasti akan membelikan apa yang kau inginkan, Sahabatku.

Yasudah diary ku pendek saja disini, aku sudah terlambat untuk menemui sahabat bantetku itu.

SELAMAT ULANG TAHUN JIMIN-IE

Jimin tersenyum membaca kata per kata di surat kedua Taehyung. Ia ingat saat ulang tahunnya yang kesembilan, Taehyung dan Jungkook masing-masing membawa satu kotak susu uht sebagai hadiah ulangtahun nya. Lalu Jungkook berkata "Kak Jimin cepet tinggi ya, kata Kak Tae kak Jimin Bantet" dan pada waktu itu Jimin menjewer telinga Taehyung.

"Terimakasih untuk setiap hadiah yang kau berikan dalam hidupku Taehyung."

***

Published 21 November 2021
-17 Untuk 10-

-G.Saa

17 untuk 10Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang