Diary 5 dan 6

28 6 0
                                    

Matahari pagi yang menyinari kota Busan begitu cerah. Burung-burung bersahutan saling berkicauan. Dunia seakan membawa ketenangan dan kenyamanan bagi insan manusia di kota itu. Namun tidak dengan seorang pemuda bernama Park Jimin. Ia sekarang sedang duduk sendiri di halaman belakang rumah. Suasananya sunyi dan sepi dirumah Paman Park, membuat Jimin semakin merasakan kesendirian yang menyesakkan.

Hari itu setelah membaca empat diary milik Kim Taehyung, hujan mengguyur kota Busan. Tepat sekali dengan keadaan hati Jimin. Badai dalam hatinya kembali muncul, entah kapan itu akan berakhir.

Jimin memutuskan untuk melanjutkan membaca diary milik sahabatnya itu. Enam diary lagi, dan Jimin harus menyiapkan hati yang tegar untuk membacanya.

Jimin menghela napas panjang, menatap teriknya sinar matahari pagi. Kemudian matanya memandang burung-burung yang bertengger di pohon halaman rumahnya.

"Sebenarnya aku tak siap untuk membaca semua ini Tae. Bagaimana bisa aku membaca diary milikmu tanpa dirimu disini." Jimin mengambil amplop bernomor lima di kotak ungu itu. Membukanya dan mulai membacanya.

Tahun kelima bersama Park Jimin.

Hari ini ulang tahun ku yang ke 12. Tidak terasa aku sudah besar hihihi. Tadi nenek membuatkan ku kue. Paman Namjoon menghias ruangan menjadi indah untuk hari ulang tahunku. Adik membelikan aku beberapa buah strawberry dari uang sakunya katanya. Dan Jimin, wah hadiah dari dia banyak sekalii. Dia membawakan aku banyak makanan dan mainan.

Tapi sebenarnya ada yang kurang, aku merayakan ulang tahunku setiap tahunnya tanpa kehadiran ayah dan bunda. Terakhir kali waktu aku berumur 7 tahun. Aku masih ingat ketika ayah dan bunda memberi ku hadiah. Bukan hadiah yang mewah, hanya sebuah buku catatan bergambar bulan. Kata bunda, Tae bisa menuliskan apa yang aku ingin ungkapkan di buku ini.
Ah aku merasa kesepian saat ulang tahun tanpa ayah bunda.
Tapi tak apa, ayah dan bunda pasti bahagia sekarang melihat Tae tumbuh dewasa.

Paman, nenek, adik, Jimin terimakasih! Kalian sangat Taetae sayangi sampai kapanpun.

Jimin memukul-mukul dadanya yang tiba-tiba merasa sesak. "Aku tak tau kau sama kesepiannya dengan ku Tae. Maafkan aku Tae, aku sahabat yang buruk untukmu."

"Kau selalu menghiburku, kau selalu tersenyum dan bahagia di depanku. Tanpa aku tau kau lah yang sebenarnya lebih kesepian daripada aku."

"Andai waktu bisa diputar kembali, aku ingin mengambil semua rasa sakitmu. Tapi.. Tuhan berkehendak lain untuk dirimu."

"Bahagia disana sahabatku. Sekarang pasti kau telah berkumpul dengan ayah dan bunda mu." Pungkasnya.

Jimin kembali mengambil diary selanjutnya. Masih tersisa beberapa diary yang ingin Jimin baca dan ketahui isinya.

Tahun keenam bersama Park Jimin.

Ah aku membenci Park Jimin. Kau tau Jim? Aku itu lapar ingin makan mandu setelah membantu paman. Tapi kau malah memaksaku untuk belajar terlebih dahulu agar aku tidak mengantuk. Aku lapar Jim kau ini bagaimana sih? Ah aku benar-benar membenci mu Jim. Dan sekarang kau malah tidak mengajakku bicara. Awas saja kau Park Jimin, kau kira hanya kau saja yang bisa marah haa? Lihat saja besok aku akan mengabaikan mu.

Jimin mengingat momen itu, dimana dia dan Taehyung bertengkar hanya karena beberapa potong mandu. Dia tak mengajak Taehyung berbicara selama beberapa hari, dia kesal saja dengan Taehyung. Entahlah dia juga kenapa waktu itu marah-marah tidak jelas hanya karena masalah sepele.

Lalu setelah dua hari Jimin mengabaikan Taehyung begitupun sebaliknya, pemilik marga Kim itu tidak betah lama-lama bertengkar dengan sahabatnya. Ia mengajak Jimin ke tepi danau lalu mengajak Jimin berbicara.

Jimin waktu itu mengungkapkan beberapa isi hatinya, dan Taehyung tersentuh dengan ucapan tulus Jimin. Jimin meminta maaf padanya, Jimin mengira Taehyung masih marah padanya.

"Mana mungkin aku marah pada malaikat baik ini hmm?" Kata Taehyung pada hari itu.

"Maafkan aku Taehyung-ah. Aku tidak suka mandu lagi. Aku selalu mengingat mu saat aku melihat mandu."

***

Published 23 November 2021
-17 Untuk 10-


Have a nice day
-G.Saa

17 untuk 10Where stories live. Discover now