7. Aku Pulang

16 9 49
                                    

"Satu!"

"Hosh! Hosh! Hosh!"

"Dua!"

"Hosh! Hosh! Hosh!"

"Dua lagi, Ja!" teriak Salsa.

Dan dibalas teriakan juga oleh Jaja. "Pala lo! Satu lagi lah!"

"Iya dah. Terserah lo."

Jaja terus berlari keliling lapangan sampai putaran ketiga selesai baru ia berhenti.

Gadis itu berjalan lunglai menuju Salsa yang berada di pinggir lapangan. Ia memegang lututnya sembari menetralkan degup jantungnya.

"Mau gue ambilin minum, Ja?"

"Hosh! Hosh! Minum gue abis, Sal."

"Ya udah gue beliin aja."

"Duit gue abis," papar Jaja yang masih ngos-ngosan.

"Gue bayarin." Setelah berucap seperti itu, ia langsung jalan begitu saja.

"Sal! Gue ikut!" Jaja pun menyusul temannya sembari berlari kecil.

Setelah sampai di kantin yang hampir tutup, Salsa pun memesan minuman. Sedangkan Jaja duduk di kursi yang ada di kantin.

"Nih." Salsa menyodorkan minuman ke Jaja, kemudian duduk di sebelahnya.

Jaja meminumnya.

"Lo pulangnya bareng sama gue aja ya?" tawar Salsa.

Jaja melepaskan sedotan yang ada di mulutnya. "Lo kan tau, Sal. Rumah kite itu beda arah. Kalo gue pulangnye bareng same elu, yang ade elu capek bolak-baliknye."

"Biarin. Itung-itung nyari angin." Salsa memainkan gawainya. "Lagian juga gue kasian sama lo. Dari pagi sial mulu. Tenaga lo juga kayaknya mau abis."

"Sal," panggil Jaja.

"Apaan?" Ia masih sibuk dengan smartphone-nya.

"Sejak kapan lo peduli same gue?"

"Oo jadi lo gak mau kalo gue peduli sama lo?" tanya Salsa dengan nada bicara yang terkesan angkuh.

"Kalo gue mah terserah. Elu peduli same gue ya syukur, kagak peduli juge kagak pape." Jaja kembali meminum minuman yang ada di tangannya.

Salsa berdecak kesal. "Berisik lo." Kemudian ia berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan kantin.

Jaja pun mengikuti Salsa di belakang. Mereka menuju parkiran sekolah, untuk mengambil motor Salsa terlebih dahulu.

Setelah sampai di parkiran, Jaja kembali bertanya kepada Salsa. "Sal, beneran nih kite pulang bareng?"

"Iya, Ja. Lo gak usah ngerasa gak enak gitu. Gue temen lo, lo temen gue."

"Oo ya udeh. Lumayan ye kan gue dapet tumpangan gratis," girang Jaja. Kemudian dia naik ke motor temannya. Lalu Salsa melajukan motornya menuju rumah Jaja.

▪︎▪︎▪︎

"Makasih, Sal!" teriak Jaja ketika Salsa sudah melajukan motornya.

Salsa hanya mengangkat tangannya untuk merespon ucapan terima kasih dari Jaja.

"Assalamualaikum." Jaja mengucap salam. "Pade kemane ni orang rumah?" tanya Jaja.

Gadis itu mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan.

Senyap.

Keluarga GalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang