LV - 19. Open-openan

10.5K 2K 100
                                    

Bearly menutup wajahnya dengan kedua tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bearly menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Kepalanya menggeleng-geleng, mencoba mengusir bayangan yang sedari tadi mengganggunya. Membuatnya geli dan tidak habis pikir dengan dirinya sendiri.

Ini karena kejadian tadi siang saat dia menangis dalam pelukan Agam. Jujur, sekarang Bearly menyesal. Kenapa dia tadi seperti itu?

Tidak cukup hanya menangis dalam pelukan Agam, Bearly juga menceritakan tentang kisahnya sebagai anak broken home dan begitu menyedihkannya hidupnya.

Tangan Bearly kini bergerak mengacak-acak rambutnya sendiri. Dia frustasi akan sikapnya tadi.

Benar-benar konyol! Bagaimana bisa dia bercerita hal pribadi pada Agam? Cowok yang baru dia kenal beberapa hari ini walaupun statusnya sudah menjadi pacar Bearly.

Rasa lega setelah berbagi cerita dengan Agam memang ada, tapi rasa menyesal itu lebih besar. Setelah ini pandangan Agam terhadapnya pasti berubah dan Bearly tidak suka itu.

Bearly tidak suka dikasihani. Seharusnya dia tadi tetap bersikap sok tegar seperti biasanya agar di pandangan Agam dia terlihat kuat, bukan malah menangis hingga membuat seragam Agam basah.

Apalagi jika mengingat bagaimana konyolnya dia tadi saat mengerjakan latihan soal fisika dengan mata sembab dan hidung merah. Pasti Agam menganggapnya cewek cengeng setelah ini.

“Kamu kenapa, sih, Bear?” tanya Sissy heran melihat sikap Bearly yang terlihat sangat frustasi.

Bearly menurunkan tangannya dari rambutnya. Rambutnya kini berantakan, tapi Bearly tidak peduli karena dia sekarang hanya bersama Sissy saja dan sudah biasa bagi Sissy melihat muka aib Bearly.

“Gue habis ngelakuin kesalahan besar, Sy. Nggak seharusnya gue tadi kayak gitu,” rengek Bearly frustasi.

Untuk ukuran hubungan yang dijalani atas dasar paksaan, hubungan Bearly dan Agam memang sudah terlalu jauh. Seharusnya mereka tidak sampai di titik ini karena ujung-ujungnya juga berpisah. Tidak baik jika terlalu dekat dan saling mengenal satu sama lain.

Namun, mau bagaimana lagi jika di film dan novel romance yang menjadi bahan pembelajaran Bearly dalam berpacaran memang menyebutkan seperti itu. Bearly hanya berusaha bersikap profesional saja dengan menjadi pacar yang baik.

“Emang kamu habis ngapain? Ngilangin kolor Spongebob-nya Kak Ian lagi?” tanya Sissy polos.

“Bukan! Itu sih dulu. Sekarang kolor dia udah bermerk, nggak ada gambarnya lagi.”

“Kok malah ngomongin kolor, sih, Bear? Jadi, kesalahan apa yang udah kamu buat sampai kamu kayak gini?”

“Tapi, kamu nggak bikin anak tetangga nangis kan, Bear? Awas nanti kamu didatangin ibunya lagi lho.” Sissy mengucapkan kalimat peringatan itu dengan serius.

Bearly memutar bola matanya mendengar tuduhan Sissy. Bagaimana dia mau menjawab jika Sissy terus menyerocos dengan mengungkap tuduhan-tuduhan konyolnya itu.

Dating To Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang