LV - 52. Kecurigaan Agam

8.2K 1.7K 130
                                    

Bearly menghela nafas lelah sambil menghapus keringat di dahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bearly menghela nafas lelah sambil menghapus keringat di dahinya. Dia baru saja mengelap kaca kelasnya.

Sebenarnya belum selesai, tapi dia ingin istirahat sebentar karena tangannya sudah lumayan pegal. Kepalanya juga sudah capek mendongak.

Agenda hari ini yang hanya berisi kerja bakti membuat semua warga kelas 10 IPA 1 bekerja sama membersihkan kelas. Walau ada beberapa yang tampak malas-malasan, tapi sang ketua kelas berhasil membuat mereka ikut berpartisipasi.

Merasa ototnya kaku, Bearly meregangkannya dengan memutar tubuhnya ke kanan lalu ke kiri. Saat memutar tubuhnya ke kiri, dia dikejutkan dengan sosok Nakula yang sudah berdiri di belakangnya dengan tersenyum.

Tanpa Bearly sadari, Nakula sedari tadi berdiri di belakangnya. Cowok itu terus memperhatikan Bearly dan menahan tawanya saat Bearly menjinjitkan kaki untuk menjangkau kaca yang lebih tinggi.

Entahlah, daripada ikut teman-temannya yang melarikan diri ke kantin agar tidak disuruh bersih-bersih, dia lebih tertarik memperhatikan Bearly yang sedang mengelap kaca.

Menurutnya, memperhatikan Bearly termasuk suatu kegiatan yang menyenangkan. Apalagi sudah dua minggu dia tidak bertemu Bearly. Rasanya dia sudah rindu dengan cewek menggemaskan itu.

“Naku, ngapain di situ?” tanya Bearly setelah memutar tubuhnya menghadap Nakula.

“Gue mau bantuin lo.”

Sejujurnya bersih-bersih termasuk hal yang tidak Nakula sukai. Bahkan dia rela membayar denda daripada piket saat jadwalnya piket. Mungkin hanya menghapus papan saja yang dia mau lakukan saat sedang piket. Namun, sekarang dia rela ikut membersihkan kaca hanya agar bisa dekat-dekat dengan Bearly.

Senyum Bearly mengembang mendengar ucapan Nakula. Dengan cepat dia memberikan kain lap-nya pada Nakula.

“Makasih ya, Naku. Lap yang bersih biar nggak dapat istri kumisan,” ucap Bearly lalu melangkah pergi.

Baru satu langkah dia berjalan, tangan Nakula sudah menahannya. Bearly menoleh, melempar tatapan bertanya pada cowok itu atas sikapnya yang menahan tangan Bearly.

“Lo mau ke mana?” tanya Nakula yang sebelumnya berpikir jika Bearly juga akan ikut membersihkan kaca.

“Masuk,” jawab Bearly enteng.

“Gue mau bantuin lo, bukan ngambil alih tugas lo. Dibantuin malah pergi,” dumel Nakula di akhir kalimatnya.

“Gue udah capek, Naku. Tolong dilanjutin, ya?”

Bearly mengerjap-ngerjapkan mata, menatap Nakula merayu agar Nakula mau melanjutkan tugasnya mengelap kaca.

Nakula menghela nafas pasrah. “Ya udah, gue lanjutin. Istirahat sana,” suruhnya karena dia juga tidak tega melihat wajah kelelahan Bearly.

Bearly mengangguk dengan semangat lalu melangkah memasuki kelas, meninggalkan Nakula bersama kain lap dan semprotan pembersih kaca.

“Sissy, gue haus,” keluh Bearly pada Sissy yang sedang duduk di bangkunya. Cewek itu juga sedang beristirahat setelah mengepel lantai bersama beberapa anak lainnya.

Dating To Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang