LV - 66. Hapus Saja!

7.3K 1.4K 51
                                    

“Naku, jangan nyari jawabannya di internet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Naku, jangan nyari jawabannya di internet. Kerjain sendiri! Besok kalau ditanya pembahasan soalnya dan nggak ngerti gimana?” larang Bearly saat melihat Nakula dengan seenaknya mencari jawaban dari soal bagiannya di internet.

Karena soal yang akan dibahas sebanyak 15, jadi semuanya sepakat untuk membagi soalnya menjadi 3. Setiap orang mengerjakan 5 soal.

Sejak tadi Bearly dan Rahma berusaha mengerjakannya sendiri, tapi Nakula malah mencari jawaban sekaligus pembahasannya di internet.

Sebenarnya tidak masalah, tapi takutnya dengan begitu Nakula tidak bisa menjelaskan pembahasan soalnya saat presentasi nanti karena dia hanya copy paste dari Google saja.

Untuk tugas kali ini yang dinilai tidak hanya hasil akhirnya saja, tapi juga pembahasan dan cara mempresentasikannya.

Rasanya tidak adil. Bearly dan Rahma sudah mengerjakan susah payah dan beberapa kali mengubah jawaban, sedangkan Nakula bisa menyelesaikan soal bagiannya dengan mudah.

Karena ini tugas kelompok, jadi penilaiannya juga kelompok, tidak individu. Itu yang membuat Bearly khawatir. Dia takut nilainya ikut jelek jika Nakula tidak bisa menjelaskan pembahasan soalnya dengan baik. Apalagi jika dia tidak mengerti saat ditanya guru pengajar.

“Tenang aja, nanti gue pahami pembahasannya sebelum presentasi,” balas Nakula menenangkan. Dia tersenyum lembut lalu kembali menatap layar ponsel yang menampilkan jawaban dari soalnya. Tangannya bergerak cepat menulis angka-angka yang tertera di layar ponsel.

“Nggak. Pokoknya harus ngerjain sendiri! Apa yang lo pahami saat ngerjain sendiri sama saat lo baca jawaban dari internet itu beda. Lo akan lebih ngerti kalau lo ngerjain sendiri.” Bearly memberi pengertian pada Nakula yang merupakan manusia penganut hasil instan.

Nakula menghela nafas pasrah. “Iya, Cerewet. Nih, gue kerjain sendiri.” Dia mencubit pipi Bearly gemas.

“Sakit, Naku!” Bearly memukul lengan Nakula sambil cemberut.

Nakula terkekeh. Dia menyerahkan ponselnya pada Bearly, membuat Bearly seketika mengerutkan dahi.

“Nih, sebagai jaminan kalau gue nggak akan nyari jawaban di internet lagi,” jelas Nakula.

Dengan senang hati Bearly menerimanya, sedangkan Rahma hanya bisa pasrah menjadi obat nyamuk mereka berdua. Sama sekali tidak pernah terbayangkan jika dirinya akan menjadi obat nyamuk di rumahnya sendiri.

Selagi Nakula mengerjakan soalnya yang tinggal 2, perhatian Bearly beralih pada Rahma yang mulai mengetik nama anggota di Microsoft Word.

Bearly dan Rahma sudah selesai mengerjakan soal bagian mereka. Mereka tadi memang langsung mengerjakannya setelah semua anggota berkumpul, karena mereka tidak ingin membuang-buang waktu. Berbeda dengan Nakula yang lebih memilih bermain ponsel dulu dan baru mengerjakan soal bagiannya saat Bearly dan Rahma hampir selesai.

Dating To Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang