Bab 10 Took A Nap

67 5 5
                                    


Nicholas Hoult 
As
Stanley Alexander

Dear all, aku kasih cast Nicholas Hoult sebagai Stanley ya. Kenapa kok Nicholas Hoult?

Karena ...

Nicholas Hoult punya tatapan mata yang teduh banget ga sih? Hangat, dan bersahabat gitu tatapannya. Like, bikin meleleh. Kaya adonan cilok kebanyakan air. Wikikik... Pas banget sama kepribadian Stanley yang basicly memang baiiikkk.

Kebetulan memang lagi ngefans banget sama Nicholas Hoult. Telat sih ngefansnya. Karena, ternyata dia udah terkenal lama ya. Aku baru nonton Warm Bodies sekitar 2 tahun lalu ( hello.. Itukan film tahun 2014, telat banget baru nonton awal pandemi hehe ), dan langsung suka. Coz, even with his zombie's make-up, he still looks gorgeous.

Habis itu nonton Jack And The Giant Slayer. Terus makin nge fans. Kalau filmnya yang lain aku ga begitu ngikutin ya. Soalnya aku memang ga begitu suka sama film yang genre nya Fiksi Ilmiah macam X-Men gitu.

But ...

Kalian bisa punya bayangan masing-masing sama sosok Stan ya.. Ga harus ngikutin juga. Selera kita kan pasti beda-beda tuh. Jadi ga maksa. Kalau mau pakai salah satu Bias kalian juga ga papa. Bayangin aja dia lagi pakai Softlens biru.

Jangan sampai perbedaan cast memecah belah kita ya :)

Terima kasih banyak buat yang selalu menyempatkan baca cerita aku yang masih amatir ini. Ditunggu Vote sama Komen nya ..

Hugh and kiss

************************************

Mereka memutuskan untuk pindah keruang tamu beberapa saat kemudian. Duduk berdampingan disofa besar dan nyaman sambil menonton HBO. Beberapa menit lagi akan diputar Pretty Woman, yang dibintangi Julia Roberts dan Richard Gere. Mia menunggu dengan antusias, sedangkan Stan menguap tidak tertarik.

"Kau belum pernah menontonnya?", tanya Stan.

"Belum. Itulah kenapa aku sangat bersemangat. Kudengar film ini sangat romantis", jawab Mia cepat.

"Kau benar. Filmnya sangat cocok untuk tontonan para gadis", Stan kembali menguap. Mungkin karena terlalu nyaman bersama Mia, Stan merasa mengantuk.

"Tapi kau tidak terlihat seperti seorang gadis. Dan kau menontonnya", goda Mia.

Stan mendengus, "Salahkan Aaron. Selama penyembuhanku di Rumah Sakit, dia terus menerus mencekokiku dengan film romantis koleksinya. Dan aku tidak punya pilihan lain selain menikmati. Untuk mengisi waktu luangku. Jika tidak, pilihanku hanya ada 2, mati karena luka yang tidak sembuh, atau mati karena bosan", jelas Stan panjang lebar. Sejenak menerawang mengingat pengalaman panjangnya berada di Rumah Sakit.

"Kau tidak boleh berkata seperti itu, Stan. Lihat dirimu sekarang. Kau hidup, sehat, dan ...", Mia berpikir sejenak untuk melanjutkan.

"Dan...?", tanya Stan tidak sabar.

"Sangat tampan", jawab Mia dengan malu.

"Terima kasih, Mia. Pujianmu membuatku malu", Stan menundukkan wajah salah tingkah.

"Aaroon sangat sayang dan peduli padamu", Mia mengusap lembut lengan Stan.

"Kau benar, Mia. Dia yang selalu ada untuk menemaniku dan memberiku semangat. Dia selalu ada untukku." Stan kembali menerawang. Mengingat kembali saat- saat dimana dia harus banyak menghabiskan waktu di Rumah Sakit sebagai seorang pesakitan. Berbagai macam operasi dan theraphy penyembuhan harus belasan kali dia lakukan untuk menjadi seperti sekarang ini.

STANd(ing) Still Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang