Bab 1 Long Distance ...

100 6 0
                                    

Gadis cantik itu menyeret sebuah koper berukuran sedang, di punggung nya melekat ransel berbahan denim berwarna navy dan menjinjing sebuah goodie bag besar berisi oleh-oleh untuk seseorang yang akan menjemput nya nanti. Wajah menawan nya terlihat berseri, meski sedikit lelah akibat perjalanan jauh. Langkah nya ringan menuju ruang tunggu di bandara.

Penerbangan pertama nya menggunakan pesawat ternyata tidak semenakutkan yang ia bayangkan. Selama 3 jam di dalam pesawat, ia menikmati pemandangan dari dalam pesawat yang baru pertama kali ia lihat. Matanya bergerak licah ke kanan dan kiri mengamati para penumpang lain. Mia seperti anak kecil yang sangat girang karena diperbolehkan keluar rumah. Tapi semua itu benar. Bedanya, Mia sudah bukan anak kecil lagi. Selama 22 tahun ia hidup, inilah perjalanan jauh pertama nya. Ia tidak pernah pergi sejauh ini dari kampung halaman nya. Dari ayahnya...

Tapi kali ini, ia mencoba keluar dari zona nyaman nya. Mencari pengalaman baru yang belum pernah ia kecap sebelumnya. Perlu waktu 3 tahun untuk sampai di titik ini. Menabung sedikit demi sedikit untuk dapat membeli tiket dan akomodasi selama ia berada di kota besar yang sangat ia cita citakan. Di kota besar yang tidak pernah tidur. Di kota besar yang selama ini hanya bisa ia liat di layar televisi ataupun artikel di internet. Di kota besar dimana seorang laki laki tinggal dan bekerja disana. Stanley Alexander Morgan ...

Stanley.. Mia tidak dapat berhenti tersenyum memikirkan lelaki itu. Bagaimana ia harus bersikap saat pertama bertemu nanti? Ini adalah pertemuan pertama mereka, setelah selama 3 tahun, mereka hanya berhubungan lewat internet. Tapi... Bagaimana nanti ia akan bersikap saat bertemu langsung dengan laki laki itu. Apakah akan canggung? Bagaimana wajah aslinya? Apakah lebih tampan dari yang biasa ia lihat di layar monitor laptopnya? Bagaimana jika Stan kecewa dan mengacuhkannya? Atau yang lebih parah, ternyata Stan selama ini hanya bermain main dan tidak datang untuk menjemput nya?

Mia bergegas menuju ke salah satu kursi kosong di ruang tunggu. Setelah menaruh barang bawaan nya, Mia mengeluarkan ponsel dari saku ranselnya.

"Hubungi ayah saat kau sampai, Mia." Pesan dari sang ayah muncul tepat setelah Mia menyalakan ponsel nya.

Dengan cepat ia mengetik balasan. "Aku sudah sampai, ayah. Aku sedang menunggu Stan menjemput ku."

Tidak perlu waktu lama, ayahnya kembali mengirim pesan. "Syukurlah. Segera istirahat setelah sampai hotel. Selalu jaga dirimu. Hubungi ayah jika terjadi sesuatu."

Mia tersenyum. Tiba tiba ia merindukan sang ayah. Sejak Mia lahir, baru kali ini ia berpisah jauh dari ayahnya.

"Baik Sir Philip. Pastikan ayah tidak melewatkan waktu makan. Juga jangan minum terlalu banyak, oke?", Mia menyematkan emoticon cium jauh untuk ayahnya.

Setelah nya, Mia mencari chat room Stan untuk mengirim pesan kepada lelaki itu.

"Hai Stan. Aku baru saja sampai di bandara. Apakah kau jadi menjemput ku?" Terkirim. Tapi sepertinya ponsel Stan sedang tidak aktif. Hanya ada ceklist 1 disana.

Mia berdiri dan merapikan bawaannya. Seperti nya secangkir coklat dan sepotong kue cukup untuk menemani waktu nya sambil menunggu Stan menjemput. Mia menuju cafe dengan simbol puteri duyung wanita.

"Aku menunggu mu di cafe, Stan. Di sudut ruang tunggu." Mia kembali mengirim pesan kepada Stan. Gadis itu sengaja memilih tempat duduk di depan kasir, supaya lelaki itu tidak repot mencarinya.

###############################

STANd(ing) Still Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang