30

269 10 0
                                    

Jeongwoo membuka matanya, dia menatap langit-langit lumayan lama, setelah itu dia bangun dan pergi ke kamar mandi, di sana dia menatap dirinya "gw semalem mimpi apaan ya?"

"PARK JEONGWOO!!" Mendengar suara teriakan jeongwoo langsung buru-buru membasuh wajahnya dan turun ke lantai bawah.

"Loh kamu siapa?" Tanya jeongwoo heran melihat wanita yang sedang menggendong anak kecil di tangan satunya, dan satunya lagi menyiapkan sarapan.

"Nggak usah pura-pura amnesia gitu, ku betot nanti pala kau"

Mendengar itu jeongwoo semakin bingung "ini gw dimana?" Dia melihat sekeliling, benar-benar asing, sangat asing.

Wanita itu mematikan api kompor lalu berjalan ke arah jeongwoo "pegang dulu ini anaknya" wanita itu ngasih anak bayi laki-laki itu ke jeongwoo.

Karena bingung jeongwoo menggendong anak itu lalu menatap anak bayi itu "mukanya mirip sama gw" jeongwoo mendekatkan mukanya ke anak bayi itu

"Kamu anak saya?"

"Beneran anak saya?"

Jeongwoo menatap anak itu dengan seksama "ini gw lagi mimpi?, Ini gw dimana?" Jeongwoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan mulai mengelilingi rumah asing ini.

Di perjalanan dia mulai melihat-lihat foto dirinya dan wanita itu, sampai dia di ruang tengah dan melihat foto pernikahan dirinya dan wanita itu "sumpah gw dimana?".

***

Sarapan pagi tadi sangat sunyi, jeongwoo di landa kebingungan yang akut, dan istrinya itu eh wanita itu juga ikut bingung, sekarang jeongwoo sedang berada di kantor, dia secara reflek memakai jas dan pergi ke kantor ini, saat sudah di depan gedung dia baru sadar "ngapain gw kesini?" Tapi berhubung udh nyampe jadi dia masuk aja.

Saat masuk semua orang membungkuk di depannya, dan secara reflek lagi dia masuk ke dalam kantor ceo, dan lagi-lagi saat sampai disana dia bingung kenapa dia disana, tapi dia tidak bingung harus ngapain, dengan cekatan jeongwoo langsung membuka komputernya dan mulai membaca berkas dan beberapa kali memanggil bawahannya untuk merevisi dan sebagainya.

Siang pun tiba, saat itu dia berpikir untuk pulang, tapi karena sangat lelah akhirnya jeongwoo memilih tidur di ruangannya terlebih dahulu, dia tidur di sofa ruangannya.

***

"Pak bangun pak"

Jeongwoo terbangun saat mendengar suara itu "oh siska, ada rapat kah?" Tanya jeongwoo langsung saat membuka matanya, dan asisten itu langsung terkejut.

"Bapak sudah ingat lagi?"

Jeongwoo mengerutkan dahinya "apa maksud kamu?" Asistennya itu langsung menunduk

"Maaf, ada rapat dengan pak alex jam 3 nanti, saya membangunkan bapak untuk itu"

"Oh" setelah itu asistennya itu langsung keluar ruangan.

***

Malam harinya jeongwoo pulang kerumah sesampainya di rumah dia langsung merebahkan dirinya di sofa ruang tengah, dia menutup matanya, tidak lama wanita asing tadi datang lagi, tapi kali ini tidak asing.

"By" panggil manja jeongwoo ke sang istri, istrinya yang baru saja turun tangga langsung menengok ke arah jeongwoo "sini donk" jeongwoo menepuk-nepuk lengannya.

"Balik ingatan kamu?" Tanya sang istri ketus ke jeongwoo sambil berjalan ke arah jeongwoo dan menyenderkan kepalanya ke dada jeongwoo yang bidang "kamu kalo becanda nggak lucu tau" Sang istri memukul dada suaminya yang bidang.

Jeongwoo tersenyum melihat istrinya lalu mengecup rambut sang istri "kamu tau nggak?, Semalem aku mimpiin haruto lagi, kali ini bikin mikir bgt, tp mimpinya nggak selesai" jeongwoo memanyunkan bibirnya

"Kamu mimpiin kakak kamu mulu ya"

Jeongwoo mengerutkan dahinya lagi "kok kakak?, Kan dia temen aku?" Young eun yang tadinya bersender di dada jeongwoo langsung bangun dan menatap mata jeongwoo.

"Woo udah lah, sampe kapan si kamu mikir itu terus?, Itu cuman mimpi kamu woo, kamu harus bisa bedain donk yang mana dunia nyata mana kehidupan nyata"

Jeongwoo mengangguk, kepalanya benar-benar pusing kalau memikirkan yang mana yang nyata dan yang mana yang tidak, "sini lagi donk by" jeongwoo menepuk lagi lengannya. Dan young eun kembali menyenderkan dirinya di dada jeongwoo.

"Btw by, jihan gmn ya?"

"Nggak usah mancing"

"Ih beneran aku by, jihan gmn ya?"

"Yak!!" Young eun langsung berdiri dan mencari barang apapun yang bisa di lempar "bahas aja terus mantan kamu!"

"Loh kok mantan yang?, Anak kita kan yang ke dua namannya jihan" jeongwoo sengaja memancing amarah young eun.

"Heh jan macem-macem ye, anak kedua anak kedua anak satu aja nggak ke urus" young eun langsung pergi meninggalkan jeongwoo.

***

Tamat

Makasih yang udh baca, endingnya gaje bgt, tp yang penting ending, tadinya tuh mau ku buat semuanya mati, tapi bingung, jadi lah ku jadiin nih cerita mimpinya jeongwoo, jadi selama 29 capter plus 00 itu cuman mimpi jeongwoo, makasih yang udh baca cerita ini bye bye, jangan lupa vote dan baca cerita lain yang ku buat ya bye.

The last dayWhere stories live. Discover now